Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Klaim Sediakan Kantong Parkir Buat Bus Relawan Jokowi agar Tak Bikin Macet Kawasan GBK

Kompas.com - 26/11/2022, 15:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan terjadi di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (26/11/2022) siang, imbas bubaran acara Gerakan Nusantara Bersatu yang diikuti relawan Joko Widodo (Jokowi).

Polisi memastikan bahwa kemacetan yang terjadi bukan karena persoalan kantong parkir yang membuat bus menumpuk di jalan.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, sejumlah kantong parkir untuk bus para relawan Jokowi sebenarnya telah disediakan di beberapa tempat guna mengantisipasi kemacetan.

Baca juga: Antrean Bus Penjemput Relawan Jokowi Bikin Macet, Pengendara Diimbau Hindari Kawasan GBK

"Sudah disiapkan kantong parkir, itu ada ada di Monas dan Kemayoran," ujar Latif dalam keterangannya, Sabtu.

Latif mengatakan, kemacetan terjadi karena bus satu dengan yang lain bergerak bersama untuk menjemput para relawan di GBK setelah acara selesai pada Sabtu siang.

"Ini macet karena sudah bergerak mengambil penumpang yang ada di GBK. Ini acara selesai mereka bergerak berbarengan. Mau mengambil penumpang yang ada di GBK," kata Latif.

Baca juga: 5 RT dan 1 Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir Rob

"Kalau parkir itu sudah diatur dijaga. Tadi pada saat acara tidak ada masalah. Ini macetnya setelah bubarannya," kata Latif.

Untuk diketahui, dalam foto yang diunggah akun Instagram @jktinfo, tampak sejumlah bus terjebak macet. Mereka berderet layaknya sedang terparkir.

"Pantauan kepadatan di sekitar GBK pada siang ini imbas adanya kegiatan Nusantara Bersatu. Pengguna jalan harap menggunakan alternatif," Demikian narasi dari keterangan foto yang diunggah.

Latif sebelumnya mengatakan, jumlah bus relawan Jokowi itu diperkirakan mencapai sekitar 2.800 unit.

Bus itu telah berdatangan mengangkut 120 hingga 150 relawan Jokowi sejak Jumat (25/11/2022) malam.

"Dari tadi malam sudah berdatangan kegiatan masyarakat di GBK. Jumlah massa sekitar 120.000-150.000. Dengan bus sekitar 2.800 sekian," kata Latif.

Latif mengimbau kepada pengendara baik mobil dan motor untuk sementara tidak melintasi kawasan GBK, Semanggi dan Jenderal Sudirman.

"Untuk sementara mungkin bisa hindari daerah GBK, Semanggi. Dua jalur itu. Ini macet karena mau ngambil penumpang yang ada di kawasan GBK," ucap Latif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com