Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Natasha Jadi Talent Layanan Sleep Call, Hobi Ngobrol dan Dengar Curhat Bisa Jadi Cuan

Kompas.com - 26/11/2022, 16:47 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Tak butuh waktu lama bagi Natasha untuk mendaftarkan diri sebagai talent.

"Aku waktu itu langsung (mengirim) direct message ke adminnya, tanya ‘Kak, cara jadi talent bagaimana’,” sambung dia.

Selayaknya melamar pekerjaan, Natasha mengaku mengirimkan CV ke penyedia layanan sleep call itu.

Setelah mengirimkan lamaran, ia menjalani proses wawancara dengan penyedia layanan tersebut.

Natasha kemudian diterima menjadi salah satu talent di layanan @sleepcallmu_.


Ia mengaku proses seleksi ini dilakukan secara ketat dan tidak sembarangan, meski perekrutan itu dilakukan dalam waktu yang tergolong singkat.

"Ada administrasinya, ada interview-nya juga. Pokoknya benar-benar selektif dan enggak asal-asalan,” lanjut dia.

Natasha enggan membeberkan penghasilannya selama menjadi talent layanan sleep call.

Namun, pendiri layanan @sleepcallmu_ sebelumnya menyatakan bahwa tarif pengguna layanan sleep call itu beragam, mulai dari Rp 5000-350.000, tergantung layanan dan durasi yang dipilih. 

Natasha mengaku akan menabung uang yang ia dapat untuk menempuh kuliah S2 di jurusan psikologi.

Hal itu untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang staf pengembangan sumber daya manusia (human resource development/HRD).

Untuk melanjutkan kuliahnya, Natasha yang kini kuliah jurusan S1 Manajemen mengakui bahwa dia perlu uang yang tak sedikit.

“Aku pengin bersaing sama anak psikologi, anak manajemen, aku bisa nembus posisi HRD dengan skill, dengan pengalaman. Suatu saat, aku bisa dapat knowledge-nya kalau sudah S2. Jadi, goals-nya memang kayak gitu,” tutur Natasha.

Sesuai Paket

Natasha mengungkapkan, sebagai talent, ia harus bekerja sesuai dengan paket yang diminta pelanggan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com