Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muda-mudi Pesan Layanan "Sleep Call", Berasa Punya Pacar Perhatian hingga Takut Baper

Kompas.com - 27/11/2022, 06:15 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan sleep call atau berbincang via telepon pada malam hari tengah digandrungi muda-mudi.

Tak jarang muda-mudi pengguna layanan ini dibuat mesem-mesem oleh perlakuan talent jasa sleep call.

Salah satunya Arsha (20), mahasiswa asal Bogor, Jawa Barat. Arsha mengaku mencoba layanan sleep call hanya karena iseng.

Baca juga: Mengenal Jasa Sleep Call, Cocok untuk Curhat sampai Pacaran Online

Mulanya ia sering mendengar cerita temannya pelanggan layanan tersebut. Karenanya, Arsha pun penasaran.

Ia mencari tahu jasa sleep call di media sosial, lalu mendengar suara talent yang tercantum di akun media sosial penyedia jasa tersebut.

"Pas dengar suara talent-nya, memang sleep call-able gitu, jadi ya mau order. (Call-able karena) enak gitu buat didengar suaranya," ujar Arsha kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Natasha Jadi Talent Layanan Sleep Call, Hobi Ngobrol dan Dengar Curhat Bisa Jadi Cuan

Arsha pun memutuskan mencoba layanan sleep call selama tiga jam, mulai pukul 21.00 sampai 24.00 WIB.

Ia menceritakan banyak hal, dari kegiatan sehari-hari sampai topik mengenai perkuliahan. Sang talent yang menemaninya lewat sambungan telepon pun memberikan respons baik.

Perlakuan sang talent sukses membuatnya bak pemuda kasmaran.

"Dia mau dengerin saya cerita, bikin nyaman, kayak call sama pacar. Kadang berasa punya pacar beneran. Dia care gitu, suka nanyain hal-hal kecil," tutur Arsha.

Setelah mencoba sekali, Arsha mengaku belum berniat memesan layanan sleep call lagi. Alasannya, ia takut terbawa perasaan (baper).

"Sejauh ini sih belum ada rencana (order lagi), takut baper, soalnya kalau baper kan ribet," kata dia.

Sementara itu, mahasiswa asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Suni (20) mengaku sudah dua kali memesan jasa sleep call.

Mulanya Suni sekadar iseng. Saat pertama kali mencoba layanan tersebut, Suni mengaku nyaman berbincang lewat telepon dengan si talent.

Karena itu, sebulan kemudian, saat ia membutuhkan teman untuk bercerita, Suni kembali memesan layanan tersebut dengan talent yang sama.

"Iya, talent-nya sama, karena sudah nyaman ngobrol sama dia, makanya enggak ganti talent," ucap Suni.

Baca juga: Cerita Fahrija Bikin Jasa Sleep Call, Berawal Lihat Riset Tingginya Tingkat Kesepian...

Selama satu jam berbincang dengan talent, Suni membicarakan kegiatannya hari itu. Tak terasa obrolan mereka selanjutnya mengalir begitu saja, seperti dua orang yang sudah saling mengenal.

Bahkan, Suni merasa talent yang menemaninya lebih perhatian dibandingkan teman-temannya.

"Hampir mirip (dengan mengobrol bersama teman), tapi kalau sama talent, dia nanggepinnya lebih perhatian gitu," tutur Suni.

Baca juga: Pelanggan Ini Pesan Layanan Sleep Call Setahun Penuh, Biaya Pelayanan Capai Rp 10 Juta

Adapun saat ini bisnis jasa sleep call telah menjamur di media sosial. Penyedia jasa ini menyasar kelompok orang yang membutuhkan teman cerita.

Dalam wawancara bersama Kompas.com, salah satu penyedia jasa sleep call, yakni @sleepcallmu_, tidak hanya menawarkan panggilan telepon saja, tetapi juga menawarkan jasa chatting, teman curhat, dongeng sebelum tidur, teman pengingat, hingga pacar virtual.

Tarifnya pun berbeda-beda, tergantung jenis layanan dan durasi.

***

Artikel ini merupakan bagian dari liputan khusus "Berbagi Kisah lewat Jasa Sleep Call". Anda bisa membaca artikel-artikel lainnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com