Aditya meminta PT KAI untuk mengevaluasi menyeluruh dan menginvestigasi kejadian itu dari semua aspek.
”Apakah anjlok terjadi karena faktor masinis atau operator wesel atau karena kereta mengalami kerusakan, atau karena wesel sudah harus diganti namun belum diganti, ataukah karena rel ada yang terputus, lalu faktor tiang pantograph di Kampung Bandan betulkah masih kuat tidak ada korosi mengingat kawasan itu selalu banyak genangan sehingga mesti dicek kembali, atau karena faktor lain?” ujar Aditya dilansir dari Kompas.id.
Baca juga: Detik-Detik Mobil Diterjang KRL di Cengkareng, Sopir Selamat Meski Mobil Ringsek
Menurut dia, angkutan umum mesti mengutamakan aspek keselamatan.
Untuk itu, KAI dan KAI Commuter selaku operator kereta komuter mesti memastikan sarana dan prasarana yang dioperasikan untuk layanan angkutan penumpang itu aman dan berkeselamatan.
Eva Chairunisa, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta, memastikan perawatan prasarana dilakukan sesuai prosedur standar operasi, yaitu ada pengecekan harian, mingguan, dan bulanan.
”Terkait anjlok, akan dievaluasi lebih lanjut penyebabnya dari sisi prasarana, sarana, dan SDM operasional terkait termasuk faktor eksternal,” ujarnya.
KAI, menurut Eva, akan melakukan investigasi internal dari berbagai sisi. ”Ini untuk evaluasi ke depannya juga,” kata Eva.
Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Investigasi Pemicu Kereta Komuter Anjlok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.