Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Bocah Hanyut di KBT, Warga Jatinegara Minta Pemprov DKI Pasang Pagar Pembatas di Sepanjang Aliran

Kompas.com - 28/11/2022, 14:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, meminta pemerintah lekas membangun pagar pembatas di sepanjang aliran Kanal Banjir Timur (KBT).

Permintaan ini disampaikan sebagai buntut peristiwa tenggelamnya bocah berinisial F (10) yang sempat dinyatakan tenggelam di KBT, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, pada Minggu (27/10/2022) kemarin.

Waljiyanto, warga Kecamatan Jatinegara, mengatakan pagar pembatas tersebut diperlukan guna mencegah kasus anak bermain di sepanjang aliran KBT yang berisiko tinggi hanyut.

"Harus dipasang pagar atau tembok pembatas. Karena kasus anak hanyut di sini bukan pertama kali saja, harus ada antisipasi," kata Waljiyanto dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Tim SAR Temukan Bocah Laki-laki yang Tenggelam di KBT

Menurut dia, warga yang bermukim di sepanjang aliran KBT sudah berulang kali menegur agar anak-anak tidak nekat bermain di sekitar aliran, tapi upaya tersebut tidak sepenuhnya berhasil.

Sementara aliran KBT di Jakarta Timur dinilai cukup panjang, yaitu membentang dari wilayah Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Duren Sawit, hingga Kecamatan Cakung.

"Kan enggak mungkin ya mengawasi sepanjang aliran itu 24 jam. Makanya ya mungkin kalau ada pagar setidaknya bisa mencegah anak-anak nekat main. Dibangun pagar tinggi begitu," ujarnya.

Rina, yang juga warga Kecamatan Jatinegara, berharap pemerintah lekas membangun pagar pembatas di sepanjang aliran KBT untuk mencegah anak-anak bermain di bantaran.

Dia khawatir bila hanya mengandalkan pengawasan atau teguran dari warga sekitar anak-anak bakal tetap nekat bermain di aliran KBT dan terjadi kasus anak hanyut lainnya.

Baca juga: Faris Tenggelam di KBT Saat Berenang dengan Temannya, hingga Minggu Malam Belum Ditemukan

"Namanya musibah itu kan enggak ada yang tahu kapan terjadi. Tapi kan tetap harus diantisipasi. Ya, harapannya pemerintah cepat mengambil tindakan antisipasi," tutur Rina.

Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait kewenangan pembangunan pagar pembatas di sepanjang aliran KBT kepada Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar dan Camat Jatinegara Muchtar.

Namun, hingga berita ditulis Anwar dan Muchtar urung membalas upaya konfirmasi apakah kewenangan pembangunan berada di pemerintah pusat atau Pemda.

Sebelumnya, FS hanyut ketika berenang bersama tiga anak lainnya di aliran KBT, wilayah Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara pada Minggu (27/11/2022).

Setelah upaya pencarian dilakukan Tim SAR gabungan, FS ditemukan meninggal pada Senin (28/11/2022) pukul 05.30 WIB di aliran KBT radius 40 meter dari lokasi korban tenggelam.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cegah Kasus Anak Hanyut, Warga Harap KBT Dipasang Pagar Pembatas. (Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com