Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Muara Baru Kerap Dihantui Ancaman Banjir Rob: Agak Tenang Setelah Tanggul Ditinggikan

Kompas.com - 28/11/2022, 16:51 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesisir utara Jakarta memiliki tanggul laut yang menjadi pemisah antara wilayah perairan dengan daratan. Salah satunya tanggul di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tanggul beton itu berfungsi mencegah luapan air laut.

Menurut Beda (56), warga Muara Baru, proyek peninggian tanggul yang berada tak jauh dari rumah semipermanen miliknya membuat hatinya lebih tenang.

Sebab, tanggul Muara Baru dapat menahan air laut agar tak tumpah ke permukiman warga.

"Pas tanggul udah ditinggiin, alhamdulillah agak tenang. Itu kan pakainya tiang pancang, jadi kuat," kata Beda saat ditemui Kompas.com di kawasan tanggul Muara Baru, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Tanggul di Muara Baru Retak, Bikin Air Laut Melimpas ke Daratan

Berdasarkan penuturan Beda, sebelum ditinggikan, tanggul itu pernah beberapa kali jebol. Akibatnya, rumah warga yang berada di sekitar tanggul pun terendam air laut.

"Kalau waktu belum dibangun tanggul raksasa memang pernah jebol. Lupa saya tahunnya, tapi udah lama. Kalau sekarang udah enggak pernah jebol lagi," tutur dia.

Keretakan tanggul merendam permukiman warga

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tanggul laut Muara Baru retak di sejumlah titik.

Dua retakan berada persis di seberang hunian warga, berjarak sekitar 10 meter dari rumah semipermanen tersebut.

Retakan itu menyebabkan air laut mengalir ke daratan. Meski tak sampai merendam hunian semipermanen di sana, air laut setinggi 5-10 sentimeter menggenangi kawasan itu.

Rembesan air dari tanggul laut Muara Baru masih tampak melimpas di depan bedeng-bedeng milik warga.

Baca juga: Tanggul Retak, Permukiman Warga di Muara Baru Selalu Tergenang Saat Air Laut Pasang

Beda berujar, kondisi ini terjadi tiap kali air laut pasang. Setiap harinya, tujuh kepala keluarga yang ada di kawasan tersebut harus melewati genangan untuk beraktivitas.

"Kalau air laut lagi pasang, tinggi airnya semata kaki saja, enggak sampai masuk rumah. Paling air laut di depan rumah begitu saja," tutur Beda.

Menurut perempuan yang sudah menempati bedeng selama 10 tahun di Muara Baru itu, setiap hari, air laut mengaliri area sekitar hunian warga.

Ketinggian air pernah mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter.

"Kalo hujan gede sekali dan laut pasang, air bisa sampai ketinggian sekitar 50 sentimeter," tutur Beda.

Baca juga: Menengok Utara Jakarta yang Akan Tenggelam jika Tak Ada Tanggul

Air laut yang menggenangi perumahan warga itu mengganggu aktivitas mereka.

Saat beraktivitas, baik untuk menjemur pakaian maupun mengurus ternak bebek, warga harus bolak-balik melintasi genangan.

Adapun tanggul Muara Baru berdiri memanjang memisahkan daratan dan perairan laut, dengan ketinggian sekitar 2 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com