Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Masjid Wal Adhuna, Saksi Bisu Tenggelamnya Pesisir Jakarta

Kompas.com - 28/11/2022, 18:41 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu pesisir Jakarta tenggelam nampak bukan isapan jempol belaka setelah salah satu masjid di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara terendam air laut.

Masjid bernama Wal Adhuna itu menjadi saksi bisu bagaimana wilayah Ibu Kota perlahan tenggelam karena naiknya level air laut dan turunnya permukaan tanah.

Masjid Wal Adhuna berada di balik tanggul setinggi sekitar 2 meter.

Baca juga: Update Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Tanggul tersebut berfungsi menahan air laut agar tak tumpah ke permukiman di kawasan Muara Baru.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (28/11/2022), bangunan masjid tampak sangat rapuh, tembok-tembok penuh coretan dan bagian bawahnya menghitam akibat ditumbuhi lumut.

Anak-anak sekitar kawasan itu juga bermain di tepi laut, tak jauh dari lokasi masjid itu.

Seng pada atap masjid pun sudah hancur. Berbagai jenis sampah yang terbawa arus ombak, ikut tersangkut di sisi-sisi masjid.

Baca juga: Dalam RAPBD 2023, Alokasi Dana untuk Dinkes DKI hingga Rp 11,5 Triliun

Peristiwa tenggelamnya Masjid Wal Adhuna turut disaksikan salah satu warga bernama Ale (37).

"Awalnya masid itu daratan, jadi air laut itu ombaknya meluap tiba-tiba, jadi masjidnya tenggelem," kata Ale saat ditemui Kompas.com di kawasan tanggul Muara Baru, Senin.

Kala itu, lanjut Ale, luapan air laut melimpas dari ujung Pelabuhan Sunda Kelapa hingga wilayah RT 15 RW 17, Muara Baru.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul barang bekas itu berkata, permukiman warga ikut terendam saat tanggul jebol beberapa tahun silam.

 

Baca juga: Masjid Wal Adhuna, Pusat Ibadah yang Kini Terendam Rob Abadi

Dia menjadi salah satu yang terdampak.

"Iya pernah kena pas lagi gelombang tinggi, banjir semeter. Saya ngungsi karena rumah kerendem semua," tutur Ale.

Kini, bangunan masjid itu tidak tampak lagi bila dilihat dari wilayah daratan. Hanya ada sisa-sisa kubah masjid yang terlihat mencuat di balik tanggul laut Muara Baru.

Tak jauh dari tanggul, yakni sekitar 100 meter, terlihat deretan hunian semipermanen milik warga.

 

Baca juga: Pohon Tumbang di Jagakarsa, Timpa Warung Milik Warga

Tidak seperti sebelumnya, menurut Ale, hunian yang sekarang masih berdiri jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

"Tadinya di sini rumah-rumah semua, digusurin lantaran takut kena air. Ada gubuk-gubuk yang kerendem juga di situ (di balik tembok) tempat nelayan duduk-duduk," jelas Ale.

Adapun dikutip dari akun Instagram @sobatair.jkt yang dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, permukaan daratan di pesisir Jakarta memang sudah lebih rendah dibandingkan perairan.

Baca juga: Pernah Jadi Dirut, Dwi Wahyu Daryoto Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Jakpro

Penyebabnya adalah peningkatan volume air laut akibat dari mencairnya es di kutub sebagai dampak pemanasan global.

Selain itu, permukaan tanah semakin turun akibat penggunaan air tanah yang masif.

Hasil penelitian ITB dan SDA Jakarta tahun 2021 mengatakan bahwa sekitar 18-20 persen wilayah Jakarta sudah berada di permukaan laut. Angka itu dipastikan terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com