Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2022, 05:10 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejatinya, sejumlah wilayah utara pesisir Jakarta sudah tenggelam lantaran tinggi daratan yang lebih rendah dari permukaan laut.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di wilayah pesisir Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (28/11/2022), terdapat tanggul beton dengan tinggi kira-kira dua meter dari sisi daratan.

Tanggul berdiri memanjang memisahkan daratan dan perairan laut. Jika berjalan di sisi daratan, hanya terdengar suara debur ombak yang menghantam tanggul beton.

Padahal, apabila mengintip ke arah laut dari balik tanggul, akan sangat terlihat jelas bahwa permukaan air laut lebih tinggi dibandingkan daratan. Selisih tingginya bahkan sudah mencapai 1,5 meter.

Apabila tidak ada tanggul, sudah bisa dibayangkan wilayah daratan utara Jakarta akan tenggelam. Saat ini saja, sejumlah wilayah tergenang air laut yang melimpas ke daratan ketika air pasang.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bekasi Salurkan Bantuan untuk Warga Muara Gembong yang Terdampak Banjir Rob

Daratan Lebih Rendah dari Lautan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sobat Air Jakarta (@sobatair.jkt)

Dikutip dari akun Instagram @sobatair.jkt, yang dikelola Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, permukaan daratan di pesisir Jakarta disebut sudah lebih rendah dibandingkan perairan.

Penyebabnya adalah peningkatan volume air laut akibat dari mencairnya es di kutub sebagai dampak pemanasan global. Selain itu, permukaan tanah semakin turun akibat penggunaan air tanah yang masif.

Hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) dan SDA Jakarta tahun 2021 mengatakan bahwa sekitar 18-20 persen wilayah Jakarta sudah berada di permukaan laut. Angka itu dipastikan terus bertambah.

Berlindung di Balik Tanggul Seadanya

Tanggul di Muara Baru membatasi antara laut dengan daratan di utara Jakarta. Beberapa sisi tanggul tampak mengalami keretakan, hingga air laut melimpas ke area daratan permukima warga di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Tanggul di Muara Baru membatasi antara laut dengan daratan di utara Jakarta. Beberapa sisi tanggul tampak mengalami keretakan, hingga air laut melimpas ke area daratan permukima warga di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tanggul beton di pesisir Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami retak di sana-sini. Padahal, tanggul setinggi sekitar dua meter itu berfungsi sebagai penahan air laut agar tidak masuk ke daratan.

Namun, beberapa bagian pada tanggul mengalami keretakan. Bahkan, ada yang bolong sebesar ibu jari. Ironisnya, bagian tanggul yang retak dan berlubang sehingga mengucurkan air itu tampak belum diperbaiki seluruhnya.

Ada beberapa titik yang hanya ditambal dengan batu concrete block atau balok beton seadanya. Akibatnya, air laut perlahan-lahan masuk ke daratan serta menyebabkan genangan sekitar 5 hingga 10 sentimeter.

Genangan itu berbau amis lantaran sudah bercampur dengan sampah plastik dan bekas makanan.

Menurut penuturan Beda (56), salah satu warga RT 15 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, limpasan air laut ke daratan kian parah terutama pada saat pasang.

"Ya namanya air kan selobang jarum aja bisa lewat. Kan itu ada yang bocor-bocor dari situ," ungkap Beda saat ditemui Kompas.com di kawasan tanggul Muara Baru.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com