JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang menyebabkan belasan rumah kontrakan ambruk di Jalan Jelambar Baru I, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu (26/11/2022) sore.
Deretan kontrakan bercat putih yang tampak masih baru itu hancur. Atap bangunan kontrakan "terbang" dan menghantam bangunan rumah yang berada di sekitarnya.
Menurut warga, hujan memang sudah turun sejak pukul 14.00 WIB. Setengah jam kemudian, bangunan mulai roboh. Warga langsung melarikan diri.
Baca juga: Angin Kencang Robohkan 16 Kontrakan di Jelambar, 68 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Sesaat setelah warga keluar rumah, Madun, penghuni kontrakan, melihat tiang listrik yang berada di ujung deretan kontrakan, telah tumbang.
"Anginnya itu dua kali datang. Yang pertama kali itu kena tiang listrik. Habis itu warga kabur lewatin tiang listrik ini, karena pintu keluarnya lewat situ. Eh, enggak lama kemudian, nongol lagi, habis semua kontrakan," ungkap Madun, Sabtu.
Petugas Linmas setempat juga mengaku melihat sebuah pohon petai yang tercabut dari akarnya dan terangkat di udara.
Baca juga: Porak-poranda, Kondisi Terkini Kontrakan di Jelambar Usai Dihantam Angin Kencang Sabtu Lalu
"Pohon petai itu keangkat, muter-muter di atas. Enggak tau itu kelempar ke mana," kata petugas tersebut.
Akibat peristiwa itu, empat dari 16 bangunan kontrakan, porak-poranda. Sisanya, atap dan jendelaaupun pintunya, banyak yang terlepas.
Selain itu, perabotan dan benda-benda berharga penghuni kontrakan banyak yang hilang maupun rusak.
Saat diamati, dinding bangunan kontrakan tidaklah terbuat dari tembok maupun kayu, melainkan sesuatu seperti styrofoam.
"Ini bukan terbuat dari kayu, tapi dari gabus. Sebenarnya ini alat peredam yang fungsinya biar enggak ada suara itu loh. Pantes terbang, beratnya enteng," kata Madun.
"Ini gabus, kalau satu kebakaran, ya habis semua," keluh Madun.
Baca juga: Kontrakan yang Roboh Diterjang Angin Kencang di Jelambar Bermaterial Seperti Styrofoam
Selain dinding, Madun juga menunjukan atap kontrakan yang diduga terbuat material ringan.
"Itu juga atapnya fiber berbentuk seng. Itu juga bekas, bukan material baru. Enggak tau dari mana," ungkap dia.
Sinah, korban lainnya, mengatakan kontrakan tersebut baru dibangun setahun lalu oleh pemilik tanah. Ia pun mengontrak bangunan itu sejak diresmikan pada Januari 2022 lalu.