Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PPK GBK Sebut Rumput SUGBK Tak Rusak Usai Acara Relawan Jokowi, Ini Alasannya

Kompas.com - 29/11/2022, 19:22 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Rakhmadi Afif Kusumo mengeklaim, tidak ada rumput yang rusak usai acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama GBK pada Sabtu (26/11/2022).

Acara Gerakan Nusantara Bersatu itu dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan jumlah peserta sekitar 150.000 orang.

"Hari Sabtu lalu ada kegiatan di SUGBK. Kami memang sebelumnya sudah kerja sama dengan Pemda, Polda, dan Kemenparekraf. Kami sudah siapkan grass cover (penutup rumput) untuk melapisi lapangan," ujar Rakhmadi kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Taman Dekat GBK Rusak, Relawan Jokowi Diduga Penyebabnya

Rakhmadi menyebutkan, kondisi rumput di SUGBK kini dalam kondisi yang baik.

Pihak pengelola pun langsung membongkar semua grass cover begitu acara Gerakan Nusantara Bersatu selesai.


Ia menyebutkan, menutup rumput dengan grass cover sudah menjadi kewajiban pengelola SUGBK.

Hal tersebut untuk menjaga rumput agar tidak rusak apabila ada acara di dalam area lapangan.

"Secara teknis, kami harus pastikan berapa banyak orang dan bebannya. Ini sudah jadi standar lama. Jadi, beberapa waktu lalu sudah ada acara konser, kegiatan sosial, maupun kampanye, itu adalah hal wajib yang digunakan untuk lindungi GBK," jelas dia.

Baca juga: Taman Sekitar GBK yang Rusak Akibat Terinjak Relawan Jokowi Bakal Diperbaiki

Adapun grass cover berbentuk pelat berbahan plastik yang kuat. Dengan menggunakan grass cover, maka kerusakan rumput dapat dicegah.

"Jadi grass cover bisa menahan beban sampai sekian ton, itu akan melindungi rumput-rumput agar tetap bisa bernapas dan tidak rusak," tutur Rakhmadi.

Diberitakan sebelumnya, kerusakan justru terjadi pada tanaman yang berada di sekitar area SUGBK.

Tanaman yang rusak terdapat di taman dekat trotoar yang bersisian dengan Jalan Sudirman, tepatnya dekat lapangan baseball Senayan.

Baca juga: Cuma Sehari di GBK, Relawan Jokowi Produksi Sampah hingga 31 Ton

Ada bagian taman yang tidak rimbun karena tanamannya patah dan layu seperti habis terinjak-injak. Tanaman yang rusak itu sampai membentuk jalan setapak dari area trotoar ke area bahu jalan.

Salah seorang petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta bernama Syarifuddin (55) mengatakan, tanaman itu rusak karena terinjak-injak oleh relawan Jokowi.

"Ribuan orang enggak bisa ditahan. Lewatnya (masuk ke area GBK) juga lewat dalam taman. Makanya itu sudah enggak bisa dicegah walau sudah dikasih tahu," ujar Syarifuddin kepada Kompas.com, Minggu.

"Nanti disulam lagi tanaman yang rusak," ujar Syariffudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com