JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi seorang petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) bukan hal yang mudah.
Mereka dituntut bekerja lebih pagi saat mayoritas orang masih terlelap di rumahnya masing-masing.
Setidaknya itu yang disampaikan oleh Nurhasan (50).
Petugas PPSU untuk wilayah Pondok Kopi itu bercerita, dirinya hampir selalu bangun pukul 04.00 WIB untuk memulai hari.
Begitu bangun dari lelap dan seluruh persiapan selesai, ia langsung bergegas ke Kantor Kelurahan Pondok Kopi untuk ikut dalam apel.
Baca juga: Kisah Jaelani, Petugas PPSU yang Lukis Kolong Tol di Jakarta Barat
"Apel kan jam 06.00 tuh, sebelum apel ngobrol dulu sama teman-teman, ngopi. Giliran sudah jam 06.00 pas, kami langsung apel, dikasih arahan sama pimpinan apel," tutur Nurhasan kepada Kompas.com, Senin (29/11/2022).
Di halaman Kelurahan Pondok Kopi, 86 orang petugas PPSU selanjutnya diarahkan untuk bekerja di zona yang telah ditentukan.
Untuk masing-masing zona, terdiri dari 7 petugas yang disebar di seluruh wilayah Kelurahan Pondok Kopi.
Tugas mereka pun beragam setelah penentuan zona. Ada yang memulai hari dengan membersihkan gulma, ada pula yang memulai dengan membersihkan saluran air.
"Saluran air juga harus steril (bersih), itu biar aliran air jadi lancar. Jadi sewaktu ada hujan, bisa berkurang banjir. Karena pasti ada yang tersumbat tuh di dalamnya (saluran air)," tutur Nurhasan.
Baca juga: Buntut Truk Sedot WC Buang Limbah Tinja ke Saluran Air, PPSU Bersiaga di Area Hutan Kota
Sebelum memulai pekerjaan, mereka juga akan membawa "senjatanya" masing-masing untuk bekerja, mulai dari arit, pengki, sapu lidi berukuran besar, hingga mesin pemotong rumput.
Pria yang sudah melakoni pekerjaannya selama 5 tahun itu bercerita, pekerjaan itu akan ia lakukan setiap hari mulai pukul 06.15 - 11.00 WIB.
Begitu pukul 11.00 WIB tiba, petugas akan mendapat jatah istirahat selama dua jam dan akan kembali ke lapangan setelah pukul 13.00 WIB.
Jeda istirahat ini pun akan dimanfaatkan oleh Nurhasan untuk pulang ke rumah.
"Saya kalau di rumah, istirahat sebentar, shalat, makan. Nanti kembali lagi aktivitas, kayak sekarang nih, langsung bersihin gulma," tutur Nurhasan.
Adapun petugas PPSU akan bekerja selama 6 hari dengan jatah libur 1 hari. Jatah hari libur itu akan diberikan berbeda-beda untuk setiap orangnya.
Baca juga: Petugas PPSU Digigit Ular Saat Pantau Genangan di Cibubur
Jadwal itu merupakan jadwal tetap yang sudah dipegang oleh masing-masing petugas.
"Saya kerja ini hari Jumat-Rabu, terus nanti hari Kamisnya libur, itu sudah jadwal tetap dan enggak berubah. Nah itu (teman-teman saya), beda-beda juga liburnya, jadi enggak sama," kata Nurhasan sambil membersihkan gulma.
Tak sekadar membersihkan gulma, petugas PPSU juga memiliki keahlian lain dalam pekerjaannya.
Nurhasan menyebut, apabila wilayah Pondok Kopi sedang dilanda bencana seperti banjir dan pohon tumbang, petugas PPSU akan hadir di lapangan.
Mereka akan saling berkoordinasi melalui WhatsApp untuk mengabarkan titik-titik yang memang ada sesuatu yang sifatnya darurat.
"Misalnya ada laporan warga soal pohon tumbang, nah nanti ada beberapa warga yang lapor ke atasan kami, atasan kami suruh 'tolong merapat ke wilayah ini', berangkat langsung," tutur Nurhasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.