"Kalau standar kremasi artinya jenazah sakit biasa satu hari paling tiga atau dua tapi kalau Covid kan kemarin sampai melayani satu hari tujuh sampai delapan jenazah," tuturnya.
Hal yang membedakan jenazah biasa dengan pasien Covid ialah protokol kesehatan yang lebih ketat. Petugas pun diharuskan memakai alat pelindung diri (APD) selama prosesi berlangsung.
"Hanya bedanya mungkin untuk proses itu sendiri atau jenazah tersebut. Kalau jenazah sakit biasa, misalnya, yang lelaki pakai jas tapi kalau untuk Covid jenazah di wrap (bungkus) lagi pakai plastik supaya tidak ada kebocoran," ungkap Cecep.
Adapun kremasi jenazah tradisional dengan kayu dihargai Rp 3.915.000, sementara kremasi oven dihargai lebih mahal yakni Rp 4.685.000.
Pengelola juga menyediakan layanan kapal apabila keluarga dari jenazah yang dikremasi berniat melaksanakan larung ke Teluk Jakarta.
Dengan segala fasilitasnya, Krematorium Cilincing menjadi tempat pembakaran jenazah terlengkap di DKI Jakarta.
Oleh karenanya, tidak sedikit orang datang dari Jabodetabek memakai jasa kremasi di Krematorium Cilincing untuk membawa anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.