DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Umum komunitas Bike to Work Indonesia Fahmi Saimima berharap desain trotoar yang dibangun di Kota Depok dapat dilengkapi dengan jalur sepeda.
Menurut Fahmi, desain trotoar seperti itu sudah pernah dibangun di DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Terkait trotoar yang terintegrasi dengan jalur sepeda, sebenarnya bukan hal aneh. Karena di Jakarta waktu zaman Pak Ahok, trotoar didesain lebar-lebar dan lengkap dengan jalur sepedanya," ujar Fahmi dalam diskusi publik bertema "Benarkah Depok Butuh Trotoar" yang berlangsung secara virtual, Selasa (29/11/2022).
Karena itu Komunitas Bike to Work pun mendorong Pemerintah Kota Depok untuk tidak ragu membangun trotoar dengan desain yang sama. Apalagi, regulasi memungkinkan hal itu terjadi.
Baca juga: Pemkot Depok Diingatkan Hati-hati Pilih Material Trotoar, Jangan Bikin Warga Terpeleset
Fahmi menyebut Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan membolehkan penggabungan trotoar untuk pejalan kaki dengan kegiatan pengendara sepeda.
Tepatnya terdapat di Pasal 54 Ayat (2) yang berbunyi, "Fasilitas untuk sepeda sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berupa lajur dan/atau jalur sepeda yang disediakan secara khusus untuk pesepeda dan/atau dapat digunakan bersama-sama dengan pejalan kaki".
"Dalam PP Nomor 79 Tahun 2013 diperbolehkan bagi pesepeda menggunakan trotoar untuk digunakan fasilitasnya bersama-sama dengan menjunjung tinggi dan menghormati pejalan kaki dan disabilitas terlebih dahulu," papar Fahmi.
Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Ingatkan Warga Depok: Bangun Trotoar Pasti Menyusahkan Orang...
Upaya menggabungkan pejalan kaki dengan pengendara sepeda, menurut Fahmi, juga merupakan bagian dari perlindungan terhadap kelompok prioritas di jalan raya.
"Poin keselamatan itu adalah hal yg cukup penting bagi pejalan kaki, pesepeda dan disabilitas. Negara harus menjamin keselamatan bagi pengguna jalan raya, khususnya yang berada di prioritas, di piramida tertinggi dunia transportasi atau di jalan raya," ujar Fahmi.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah memulai pengerjaan lanjutan program penataan trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok.
Baca juga: Saat Inisiatif Pemkot Depok Bangun Trotoar Instagramable Malah Kecewakan Publik...
Pengerjaan trotoar tersebut menelan biaya sebesar Rp 23,5 miliar yang dianggarkan melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Depok.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan, saat ini trotoar yang ditata adalah segmen I dan segmen III.
"Kami tengah melakukan penataan trotoar lanjutan segmen I yang dimulai dari Jalan Dahlia sampai Masjid Ramanda sepanjang kurang lebih 800 meter, dan segmen III," ujar Citra dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).
Pengerjaan trotoar pada segmen III dimulai dari sisi timur Jembatan Juanda hingga Universitas Bina Sarana Informatika (BSI).
Kemudian, dari sisi barat itu dimulai dari BNI sebelum stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Margonda sampai Rumah Makan Bumbu Desa.
"Total panjang trotoar segmen III yang kami tata yaitu 4,8 km. Untuk lebarnya 4 meter, kecuali pekerjaan segmen I lebar trotoar yaitu 3 meter," ujar Citra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.