JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai penempatan stick cone tidak efektif untuk mencegah pengendara menerobos jalur sepeda.
"Jangan pakai stick cone, sudah nggak efektif karena banyak yang bandel melanggar jalur sepeda," kata Yayat saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).
Untuk menghalau pengendara menerobos jalur sepeda, Yayat menyarankan agar ditempatkan petugas untuk mengatur arus lalu lintas.
"Petugas itu bagian dari penegakan hukum. Kenapa busway aman? Karena ada petugas busway dari Transjakarta yang buka tutup portal," ucapnya.
Baca juga: Pengendara Makin Berani Caplok Jalur Sepeda sejak Tilang Manual Dihapus
Selain itu, untuk mencegah jalur sepeda diterobos oleh pengendara, Yayat meminta Polda Metro Jaya agar kembali menaruh kamera electronic traffic law (ETLE) statis pada sejumlah titik.
Hal tersebut agar pengendara yang masuk ke jalur sepeda dapat ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasalnya semenjak ditiadakannya tilang manual, makin banyak pengendara yang berani menerobos jalur sepeda.
"Kalau sekarang sebabnya banyak orang melanggar lalu lintas adalah semenjak tilang manual itu tidak berjalan, karena tidak adanya tilang manual orang-orang lebih berani melakukan pelanggaran-pelanggaran," tuturnya.
Baca juga: Dishub Jakpus Akui Kurang Personil, Tak Bisa Awasi Semua Jalur Sepeda
Adapun, sebuah video rekaman, menampilkan sejumlah pengendara menerobos jalur sepeda di Jalan Penjernihan 1.
Penerobosan tersebut terjadi pada Selasa (29/11/2022) sore, saat jam pulang kantor.
Saat itu arus lalu lintas di Jalan Penjernihan 1 menuju Jalan Pejompongan Raya, terpantau padat dipenuhi kendaraan roda empat maupun roda dua.
Di situasi arus lalu lintas yang tengah padat, ada saja pengendara yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk menerobos jalur sepeda di Jalan Penjernihan 1.
Sejumlah pengendara sepeda motor masuk ke jalur sepeda pada sisi kiri jalan. Padahal di sepanjang jalan itu telah dipasangi stick cone sebagai pembatas.
Baca juga: Pemkot Depok Didorong Bangun Trotoar Terintegrasi Jalur Sepeda seperti Jakarta Zaman Ahok
Tak hanya sepeda motor, dari video rekaman juga menunjukkan beberapa angkutan perkotaan (angkot) masuk ke jalur sepeda untuk menghindari kemacetan.
Sementara itu, tidak satu pun petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatur arus lalu lintas saat jam sibuk di jalan dekat Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak itu.
Imbasnya, para pengendara yang membandel dengan bebas melintasi jalur sepeda karena tidak ada petugas yang menindak kendaraan yang terbukti melanggar aturan lalu lintas.
Di sisi lain, tak ada satu pun pesepeda yang melintasi jalur sepeda itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.