Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyediakan Rumah Murah Untuk Warga Tak Pernah Mudah Bagi Pemangku Kebijakan Jakarta

Kompas.com - 30/11/2022, 21:41 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Para pembesar Belanda di Jakarta pada akhirnya tak terbebani urusan menyediakan rumah warga terlalu lama karena mereka mesti angkat kaki usai pengakuan kedaulatan Indonesia pada Desember 1949.

Soewiryo kembali memimpin Jakarta. Namun hingga ahir masa tugasnya pada Mei 1951, Soewiryo hanya mampu menyelesaikan pendataan kepemilikan tanah liar tanpa merumuskan program perumahan.

Selanjutnya, Sjamsuridjal pengganti Soewiryo, bertekad menyelesaikan tiga persoalan utama warga di Jakarta yakni pembagian aliran listrik, penambahan air minum, dan urusan tanah.

Meski tak menyebut urusan rumah sebagai pokok masalah Jakarta, Sjamsuridjal tetap peduli pada kewajiban menyediakan rumah.

Baca juga: Ciliwung Merdeka Sebut Pemindahan Korban Gusuran ke Rusun Hanya Propaganda Politik

"Di dalam mencukupi kebutuhan perumahan rakyat direncanakan pendirian kampung baru di tiga tempat masing-masing Bendungan Ilir, Karet Pasar Baru, Jembatan Duren, yang akan menampung 33.000 orang," kata Sjamsuridjal dalam Karya Jaya.

Sjamsuridjal juga menyediakan rumah darurat untuk golongan kecil seperti tungkal becak dan penjual makanan.

Upaya Sjamsuridjal menyediakan rumah untuk warga Jakarta berhenti pada November 1953 setelah dia tak lagi menjabat walikota.

Urusan menyediakan rumah untuk warga Jakarta beralih kepada Soediro yang menjabat pada periode 1953-1960.

Soediro mengatakan dalam Karya Jaya bahwa urusan menyediakan rumah sebagai beban moril yang tidak ringan.

Baca juga: Riwayat Kampung Susun Kunir: Pernah Digusur Ahok hingga Dibangun Kembali oleh Anies untuk Korban Gusuran

Di saat kantong pemerintahan kotapraja sedang kempes-kempesnya, Soediro harus mengupayakan rumah bagi puluhan ribu manusia yang bergelandangan.

Soediro membuat program rumah pertamanya untuk kaum buruh di Grogol pada 1953. Jumlah rumah mencapai 2.800 unit dan para buruh bisa mencicil rumah tersebut selama 20 tahun.

Dari cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa penyediaan perumahan atau permukiman untuk warga adalah masalah akut di Jakarta yang sudah terjadi sejak awal periode kemerdekaan hingga saat ini.

(Historia.id: Hendaru Tri Hanggoro | Kompas.com: Zintan Prihatini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com