DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah menata trotoar di Margonda, Depok dengan konsep instagramable dan futuristik. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat berjalan kaki.
"Ini (penataan trotoar) juga sebagai upaya menarik untuk pejalan kaki menggunakan trotoar tersebut. Nanti akan dilengkapi seperti lampu pertamanan, bangku-bangku untuk menambah estetik," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Eko Herwiyanto.
"Harapan kami, mudah-mudahan orang dengan melihat trotoar instagramable, merasa ikut (ingin) berjalan kaki," ujar Eko.
Baca juga: Pemkot Depok Didorong Bangun Trotoar Terintegrasi Jalur Sepeda seperti Jakarta Zaman Ahok
Eko menuturkan, revitalisasi trotoar Margonda segmen III bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas dan pengguna sepeda.
Hal itu, dikatakan Eko, seperti pembangunan trotoar segmen I yang sudah dilengkapi guiding block (jalur penyandang disabilitas) dan jalur sepeda.
"Trotoar yang kami bangun ini memang akomodasi untuk para disabilitas dan pengguna sepeda," ucap dia.
Kendati demikian, revitalisasi trotoar di Depok mendapat sejumlah kritik dari masyarakat. Pemerintah Kota Depok diingatkan untuk mengutamakan fungsi trotoar yang aman dan nyaman, alih-alih mendesainnya menjadi instagramable.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk tak mengulangi penggunaan material indoor untuk merevitalisasi trotoar Jalan Raya Margonda.
Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Dukung Pemkot Depok Tak Bangun JPO di Jalan Margonda
Pasalnya, berkaca pada pembangunan trotoar sebelumnya, beberapa pejalan kaki terpeleset lantaran Pemkot Depok salah memilih material.
"Jadi Kota Depok itu punya kasus banyak awal-awal membangun trotoar, para pejalan kakinya itu masih terpeleset karena memang (Pemkot) salah memilih material-material," kata Alfred dalam diskusi publik bertema "Benarkah Depok Butuh Trotoar?" yang berlangsung secara virtual, Selasa (29/11/2022).
Karena itu, Alfred mengingatkan Pemkot Depok untuk memperhatikan material-material yang akan digunakan dalam merevitalisasi trotoar tersebut. Hal itu diperlukan lantaran untuk menjamin keselamatan para pejalan kaki saat mengakses trotoar itu.
"Jadi bukan salah membangun, tapi salah memilih material. Jadi materialnya yang dipakai (pada trotoar sebelumnya) adalah material indoor karena membangun trotoar itu kan ada yang namanya keselamatan," kata Alfred.
"Jadi bagaimana orang yang memakai sendal jepit, pakai sepatu, agar semuanya itu tidak bisa terpeleset di trotoar ketika mengakses trotoar," imbuh dia.
Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Dukung Pemkot Depok Tak Bangun JPO di Jalan Margonda
Alfred pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, tak perlu takut untuk melibatkan publik dalam merevitalisasi trotoar Jalan Margonda.
Menurut dia, meski dalam menggandeng publik untuk berpartisipasi itu cukup sulit, akan tetapi Pemkot Depok harus tetap melakukannya. Sebab, keterlibatan publik dalam hal pembangunan fasilitas merupakan wujud dari keterbukaan atas informasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.