"Sudah dibantu oleh TNI Angkatan Udara yang menggunakan peralatan sonar dan kapal dari TNI Angkatan Laut juga menggunakan alat yang canggih," ujar Arief dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: TNI AU Kirim Alat Sonar Cari Pilot Helikopter Polri yang Jatuh di Bangka Belitung
Pada umumnya, peralatan sonar yang dipakai oleh badan nasional pencarian dan pertolongan (Basarnas) untuk melakukan pencarian adalah multibeam eco-sounder (MBES).
Peralatan multibeam eco-sounder adalah alat yang bekerja seperti sonar yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi objek berupa barang, logam, manusia di dasar laut dengan tampilan 3D (tiga dimensi) dengan jarak jangkauan sampai dengan kedalaman 10 kilometer.
Sampai pagi ini, dari empat korban jatuhnya helikopter tersebut, baru ditemukan tiga korban.
Namun, pihak kepolisian sudah menemukan kemungkinan posisi AKP Arif Rahman Saleh, pilot pesawat jatuh itu.
Arief menjelaskan, berdasarkan hasil analisis menggunakan peralatan TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara, serta beberapa peralatan lainnya, posisi jatuhnya pesawat tersebut sudah ditemukan.
Analisis itu juga didukung dengan temuan kepingan-kepingan helikopter di sekitar lokasi yang dimaksud.
Akan tetapi, cuaca buruk di sekitar kawasan jatuhnya pesawat tersebut membuat pihak kepolisian meyakini tubuh AKP Arif Rahman Saleh kemungkinan sudah tidak lagi berada di titik jatuhnya pesawat itu, tetapi sudah bergeser terbawa arus.
Adapun saat ini tiga korban helikopter P-1103 sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, yaitu Aipda Joko Mudo, Briptu Lasminto, dan Bripda Khoirul Anam.
Jasad Bripda Khairul Anam selaku mekanik helikopter dan Briptu Muhammad Lasminto selaku kopilot helikopter tiba di Lapangan Terbang Polisi Udara Tangerang Selatan sekitar pukul 08.10 WIB, Rabu.
Kedua jenazah dibawa menggunakan pesawat terbang Kepolisian dengan nomor P-4501 dari Bangka Belitung.
Kedua korban akan dibawa ke kediaman masing-masing untuk segera dimakamkan.
Briptu Muhammad Lasminto akan diserahkan ke keluarganya di Serang, Banten. Sementara itu, jenazah Bripda Khairul Anam akan diterbangkan menuju keluarganya di Magetan, Jawa Timur.
Aipda Joko Mudo ditemukan nelayan dan langsung dievakuasi ke dermaga Manggar sekitar pukul 02.56 WIB, Rabu.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam dinas warna biru. Terlihat papan nama Joko Mudo pada pakaian korban.
Tersisa satu korban yang saat ini masih dalam pencarian, yakni AKP Arif Rahman Saleh yang merupakan pilot helikopter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.