JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sarang jual beli hingga penyalahgunaan narkoba.
Kompas.com mendatangi "kampung narkoba" ini pada Rabu (30/11/2022) sore, saat polisi melakukan penggerebekan di sana.
Secara kasat mata, Kampung Bahari tampak normal seperti perkampungan pada umumnya.
Namun, para warga langsung menatap intens anggota kepolisian dan awak media yang menginjakkan kaki di Kampung Bahari.
Baca juga: Polres Jakut Amankan 116,97 Gram Sabu dari Kampung Bahari
Bahkan, kedatangan petugas disambut dengan letusan petasan yang disengaja.
Hal itu, menurut Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto, merupakan tanda yang diberikan warga soal kedatangan polisi.
Petasan itu untuk memperingatkan para pengguna narkoba maupun pengedar segera berlari atau bersembunyi.
Selain itu, warga juga memberitahu satu sama lain untuk berkumpul lewat bunyi petasan tersebut.
Di sela-sela penggerebekan yang dilakukan di Kampung Bahari, Kompas.com menghampiri sejumlah warga.
Saat ditanya terkait penggerebekan oleh polisi, mereka cenderung kompak menjawab dengan dua kata.
"Enggak tahu," demikian yang disampaikan beberapa warga di lokasi.
Baca juga: Letusan Petasan Berbalas Tembakan ke Udara, Polisi Gerebek Kampung Bahari...
Meski banyak warga yang menolak diwawancarai, Kompas.com bertemu salah satu warga bernama Marhatif (65).
Sore itu Marhatif buka suara terkait keresahannya selama ini. Menurut dia, polisi kerap berpatroli di Kampung Bahari, tetapi wilayah ini tetap rawan.
"Waduh, bukan rawan lagi. Hampir tiap malam di sini jalan terus orang pakai sabu-sabu. Maksudnya kalau mau pakai sabu jangan di sini," ujar Marhatif.
Kendati sudah digerebek, lanjut Marhatif, praktik penyalahgunaan narkoba masih terus berjalan.