JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil visum FB (16), korban yang diduga dianiaya anak Kombes di area Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, pada 12 November 2022, telah keluar.
Hasil visum tersebut telah diterima penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, tiga pekan setelah dugaan penganiayaan tersebut terjadi.
"Sudah di penyidik. Kayaknya kemarin atau hari apa gitu, kemarin saya sudah tanya, sudah di penyidik," ujar Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Polres Jaksel Sita CCTV untuk Usut Kasus Anak Kombes Aniaya Teman di PTIK
Saat ditanyakan mengenai hasil visum korban, Nurma tak ingin menjelaskan. Menurut dia, ahli yang dapat menjelaskan hasil visum tersebut.
"Oh itu saksi itu yang bilangnya ahli. Aku kan kasi humas, bukan dokter, bukan ahli," ucap Nurma.
Nurma sebelumnya mengatakan, sejauh ini sudah 13 orang saksi yang diperiksa terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anak inspektur pengawas daerah (irwasda) di sebuah polda.
Baca juga: Ini Kata Polisi soal Lamanya Penyelidikan Kasus Anak Kombes Aniaya Teman di PTIK
Sejumlah saksi yang diperiksa itu antara lain ibu korban, korban, dua pelatih dan asisten pelatih, para teman korban, dan terlapor.
"Kami sudah periksa 13 orang, periksa 13 orang itu kan bukan sedikit. Kami masih dalami semuanya," ucap Nurma.
"Kami masih dalami lagi. Makanya kalau betul-betul jelas duduk perkara, nanti kami infokan lagi," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, dugaan penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (12/11/2022), saat pelaku dan korban berinisial FB sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.
Baca juga: Polisi Juga Periksa Murid Bimbel Akpol di PTIK Terkait Dugaan Penganiayaan oleh Anak Kombes
Yusna, ibu korban, lantas membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu. Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi pelaku.
Anaknya dipukuli di lapangan dan area parkir PTIK. Aksi pemukulan disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tak melerai atau menghalau.
Akibat pemukulan itu, FB mengalami sejumlah luka memar dan trauma.
"Anak saya bilang, dia (RC) anak kombes, Bu. Pelatihnya saja takut sama dia karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa-bawa nama anak kombes," ucap Yusna.
Baca juga: Kompolnas: Pelatih yang Diduga Biarkan Anak Kombes Aniaya Temannya Harus Ditindak!
Atas kasus ini, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menekankan bahwa polisi jangan pandang bulu dalam mengusut perkara ini.