Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta yang Dianiaya Atletnya Mengaku 2 Kali Dipukuli

Kompas.com - 01/12/2022, 19:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih panjat tebing DKI Jakarta berinisial AH mengaku dua kali dianiaya di tempat latihan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (28/11/2022).

Pertama, ia dipukul oleh atletnya yang berinisial AS.

Penganiayaan kedua melibatkan atlet panjat tebing senior, AJ, yang terjadi di halaman tempat latihan. Kejadian itu sempat direkam oleh seseorang.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta, Awalnya Tegur Atlet karena Jarang Latihan

"Itu yang ada di video (penganiayaan) kedua. Itu yang saya ditangkap AJ dan dilepas lalu dipukuli lagi di situ," ujar AH saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).

AH mengatakan setelah dipukul AS, ia dianiaya oleh saudara dari AJ berinisial R.

AH mengaku tak melawan dan menundukan kepala. Atlet lain yang mencoba melerai dihadang oleh AJ dan beberapa orang lain.

"Kebetulan atlet saya junior AJ dan satu atlet ZA jadi mereka kalah mental, takut. Mereka pada mundur semua. Pokoknya yang berusaha melerai langsung didorong-dorong, semua diajak berantem," kata AH.

Baca juga: Pelatih Panjat Tebing DKI Jakarta Babak Belur, Diduga Dianiaya Atlet Sendiri

Aksi penganiayaan itu bermula saat AH menegur keras AS ketika sedang latihan pada Sabtu (26/11/2022).

AH menegur AS karena menilai jarang mengikuti latihan.

"Saya tegur dia karena dia tidak masuk-masuk latihan. Cuma negur saya caranya itu memang buruk. Karena kalau di tempat latihan saya memang cara komunikasinya memang kasar, saya akuin," kata AH.

Saat menegur AS, AH juga menyeret nama atlet senior dan ternama, AJ, yang menurutnya menghancurkan nama panjat tebing DKI Jakarta.

Baca juga: KSP Indosurya Pakai Metode Medium Term Note Berkedok Koperasi, Jaksa: Mereka Bank Gelap

"Karena di postingan Instagramnya (AJ) telah menghina DKI dan kepala pelatih terus, yaitu saya. Jadi kepala pelatih tak ditulis saya (dalam postingan) tapi kepala pelatih saya doang," kata AH.

AH mengatakan teguran keras yang dilakukan kepada AS merupakan bahan evaluasi. Semula AS disebut tak menerima teguran keras itu dan mengingatkan AH untuk tidak mengulangi.

"Terus saya bilang 'oh iya betul, kalau gitu saya juga minta maaf'. Nah pulang dan sudah saling memaafkan, sudah selesai," ucap AH.

Saat sesi latihan berikutnya, AH kembali ditegur oleh AS. AS lantas tak terima dengan teguran itu dan menyinggung atlet AJ sebagai seniornya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pengendara Motor Remas Payudara Perempuan di Depok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com