Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tarif Sewa Kampung Susun Bayam, Heru Budi: Kalau Rp 750.000 untuk Perawatan, Silakan

Kompas.com - 01/12/2022, 21:39 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mempersilakan tarif sewa hunian di Kampung Susun Bayam (KSB) sebesar Rp 750.000 per bulan.

Tarif ini diketahui merupakan usulan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mengacu kepada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan.

Heru menegaskan PT Jakpro merupakan BUMD DKI Jakarta yang memang membangun dan mengelola KSB.

Baca juga: Anak-anak Kampung Bayam Sakit karena Menginap di Depan JIS, Heru Budi: Nanti Diobati

Dengan demikian, ia mempersilakan tarif sewa sebesar Rp 750.000 per bulan jika uang itu digunakan untuk merawat KSB dan lainnya.

"Jakpro yang membangun (KSB), Jakpro yang me-manage itu, kami serahkan ke Jakpro," ujar Heru ditemui di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2022).

"Kalau Rp 750.000 itu kebijakan untuk menghitung perawatan, dan lain-lainnya dianggap segitu, ya silakan saja," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda menyebut pihaknya meminta agar Kampung Susun Bayam (KSB) dapat segera dihuni.

Baca juga: Belum Sepakat dengan Pemprov DKI, Warga Kampung Bayam Bakal Bertahan di Balai Kota hingga Pukul 18.00 WIB

Adapun KSB merupakan rumah susun (rusun) yang terletak persis di sisi utara JIS.

"Tujuan kami, pertama, kami pingin sebisa mungkin menghuni rusun di JIS itu (KSB)," kata Asep, ditemui di area Balai Kota DKI Jakarta, Kamis siang.

Tuntutan lainnya adalah menyesuaikan tarif sewa KSB dengan tarif sewa rusun lain di Ibu Kota.

Mewakili warga, secara tegas Asep meminta tarif sewa KSB disamakan dengan tarif Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Audiensi dengan Pemprov DKI, tetapi Tak Temui Kata Sepakat

Meski demikian, tuntutan berkait penyesuaian tarif disebut tidak menjadi prioritas.

Kata Asep, tuntutan prioritas warga Kampung Bayam adalah meminta KSB bisa segera ditempati.

Saat berunjuk rasa, perwakilan warga Kampung Bayam menemui pihak Pemerintah Provinsi DKI, Kamis siang.

Salah satu perwakilan warga, Murinto (48), bersama empat warga lain telah menemui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri.

Baca juga: Ketua DPRD DKI dan Heru Budi Bakal Tinjau Kondisi Warga Kampung Bayam

Namun, audiensi itu tidak menemui kata sepakat.

"Dia (Taufan) akan menyampaikan aspirasi kami ke Pj (Gubernur DKI) yang baru. Kami pertanyakan dengan durasi berapa hari, tapi dia tidak ada keputusan, 'bukan kami yang ambil keputusan', kata dia seperti itu," kata Murinto di depan Balai Kota DKI, Kamis.

"Berarti selama tidak ada keputusan, kami akan tetap di sini," ujar dia.

Oleh karena itu, warga bertahan di Balai Kota DKI hingga pukul 18.00 WIB, lalu aksi dilanjutkan lagi pada besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com