Berdasarkan pengalaman tiga tahun lalu, Tatang mengaku pernah mencalonkan dirinya sebagai Ketua LPM dan bertarung dengan dua kandidat lainnya.
Saat itu, Tatang hanya bermodalkan uang sebesar Rp 300.000 untuk mendaftarkan dirinya sebagai calon ketua LPM. Namun kala itu, ia kalah dengan kandidat lainnya.
Berawal dari kegagalannya itu, Tatang mencoba kembali peruntungannya untuk menjadi ketua LPM pada periode 2022, dengan modal uang politik mencapai Rp 22 juta.
Ia mengklaim dalam pemilihan Ketua LPM Keluarahan Bedahan tahun ini, para calon juga ikut menyebarkan amplop kepada para pihak yang memiliki hak suara.
"Nuansa (pemilihan Ketua LPM) memang seperti ini. Jadi harus saya jalankan (menyebar amplop) ternyata kemunafikan-kemunafikan muncul," kata Tatang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai adanya politik transaksional dalam pemilihan ketua lembaga masyarakat di Depok sebagai hal yang menyedihkan.
"Ironis. Pemilihan di level bawah pun sudah sangat transaksional dan berbiaya mahal," ujar Adi kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Pengakuan Bang Bangor Sebar 22 Amplop Berisi Rp 1 Juta agar Terpilih Jadi Ketua LPM Bedahan Depok
"Ini menunjukkan bahwa politik uang sudah jadi budaya dan pelakunya adalah rakyat di akar rumput," lanjut Adi.
Dia mengingatkan politik uang tak selamanya berbuah manis. Oleh karena itu, tidak seharusnya semua orang yang berpolitik terlalu latah dan lugu.
(Penulis: M Chaerul Halim, Larissa Huda | Editor: Jessi Carina, Fabian Januaris Kuwado)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.