"Kemudian saya tanya sama AJ dan AS, 'Ini saya sudah bonyok, saya ada kata-kata kasar sama kamu, sudah selesai tidak nih?'. Dia bilang, 'Tidak, belum'" kata AH.
Tak lama ada satu orang lain mengejar AH dan kembali memukulnya. Orang itu disebut berinisial R.
Saat itu AH kembali berlari menyelamatkan diri, namun ditangkap oleh AJ seakan membantu untuk R melakukan pemukulan secara membabi buta. Kejadian itu sempat direkam oleh seseorang.
"Itu yang ada di video (penganiayaan) kedua. Itu yang saya ditangkap AJ dan dilepas lalu dipukuli lagi di situ," ujar AH.
Aksi penganiayaan itu disebut AH semakin menjadi. AS kembali mengejarnya untuk melempar batu yang sudah dibawa.
AH mengatakan, penganiayaan itu reda setelah pihak kepolisian datang. Polisi itu sebelumnya dihubungi oleh sekuriti.
"Jadi sekuriti di situ inisiatif panggil polisi. Saya ikut polisi karena merasa saya harus amankan diri," ucap AH.
AH menduga kuat, penganiayaan dialaminya itu juga melibatkan atlet panjat tebing senior berinisial AJ.
"Iya di situ jelas banget komandonya dari AJ. AJ itu datang, jalan berdua dari pelatnas itu sama (atlet lain) ZA," ujar AH.
Saat ini AH telah melaporkan atas dugaan penganiayaan yang dialami ke Polsek Cakung, Jakarta Timur. Laporan AH telah teregister dengan Nomor LP/B/1231/XI/2022/SPKT/SEK.CK/RJT/PMJ.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.