JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan pembangunan sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur terus berlanjut.
Hal ini Heru pastikan usai meninjau pembangunan sodetan Kali Ciliwung di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2022) sore.
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini mengeklaim sodetan Kali Ciliwung dapat beroperasi pada April 2023.
Baca juga: Heru Budi Cek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung di Jatinegara
Ia juga meyakini sodetan tersebut dapat mengurangi debit air dari banjir Ibu Kota.
Menggunakan mobil Innova berpelat B 1505 RFZ hitam, Heru Budi tiba di proyek sekitar pukul 16.05 WIB.
Ia tampak berpakaian hitam dan tidak mengenakan masker.
Di lokasi proyek, Wali Kota Jakarta Timur Anwar terlihat menyambut kedatangan Heru Budi.
Usai berbincang, keduanya tampak memasuki lokasi utama proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini.
Awak media tak diperkenankan memasuki lokasi utama proyek pembangunan tersebut.
Baca juga: SDA DKI Disebut Anggarkan Program Normalisasi Ciliwung Rp 400 Miliar
Usai meninjau, Heru Budi menyebut sodetan Kali Ciliwung ditargetkan rampung pada April 2023.
Ia mengaku meninjau proyek itu untuk memastikan pembangunan sodetan yang sebelumnya terhambat tersebut berjalan lancar.
Hasil peninjauan, kata Heru, pembangunan sodetan secara keseluruhan sudah hampir rampung.
"Kami di sini untuk memastikan (pembangunan yang) selama ini terhambat, belum berjalan, dipastikan sudah bisa berjalan," ujarnya ditemui usai peninjauan, Kamis.
Baca juga: Pembebasan Lahan Sempat Bermasalah, Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung Kini Capai 62 Persen
"Di sini ada dua outlet (tempat keluarnya air dari sodetan), (pembangunannya) sudah hampir selesai," sambung dia.
Heru mengungkapkan, sodetan Kali Ciliwung yang membentang dari titik masuknya air (inlet) di Bidara Cina dan tempat keluarnya air (outlet) di Kebon Nanas ditargetkan rampung selambat-lambatnya April 2023.
"(Sodetan Kali Ciliwung) berfungsinya sekitar bulan Februari, Maret, atau paling lambat April (2023)," ucapnya.
Sementara itu, sodetan Kali Ciliwung ini disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik.
Dengan perhitungan tersebut, Heru berharap dapat meminimalisasi banjir di Jakarta .
"Sehingga mudah-mudahan ini bisa mengurangi banjir di sisi utaranya Jakarta," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung kini sudah mencapai 62 persen.
"Progres (pembangunan sodetan Kali Ciliwung) 62 persen," ujar Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia saat ditemui usai peninjauan, Kamis.
Bob mengungkapkan, Kementerian PUPR selaku yang bertanggung jawab atas pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini sempat menemui hambatan, yakni soal pembebasan lahan.
Menurut dia, masih ada satu area yang lahannya masih belum dibebaskan, yakni di daerah keluarnya air (outlet) dari sodetan.
Lahan yang belum dibebaskan itu berada di Kebon Nanas.
"Tinggal tersisa yang satu (belum dibebaskan), di daerah outlet. (Itu) segera akan kami bebaskan," kata dia.
Sementara itu, Heru Budi memastikan jajarannya akan terus melanjutkan pembangunan sodetan Kali Ciliwung meski ada pihak yang bersengketa soal lahan.
Jika masih ada pihak yang bersengketa soal lahan, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memutuskan untuk menempuh langkah konsinyasi.
"Jika ada pihak-pihak yang bersengketa, maka sesuai aturan, kami akan melakukan konsinyasi dan proyek (pembangunan sodetan) tetap berjalan," tegas Heru.
Berkait pembebasan lahan, Pemprov DKI Jakarta tengah menginventarisasi lahan yang dibebaskan untuk pembangunan inlet sodetan Ciliwung di sekitar Bidara Cina.
"Dinas SDA (DKI) sedang bekerja melakukan inventarisir (lahan yang dibebaskan), tentunya yang lebih memudahkan kami bekerja," ujar Heru Budi, 28 Oktober 2022.
Pemprov DKI, kata Heru, juga telah berkomunikasi dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta untuk pembebasan lahan itu.
"Kami undang Kepala BPN DKI Jakarta itu untuk membahas percepatan (pembangunan sodetan)," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut menekankan bahwa pembangunan sodetan Ciliwung perlu dipercepat.
Sebab, Heru menilai keberadaan sodetan itu nantinya akan mempercepat surutnya banjir.
Ia lantas berharap sodetan tersebut bisa menangani banjir untuk sementara waktu hingga proses normalisasi rampung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.