Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung, Ditinjau Heru Budi dan Ditarget Rampung April 2023

Kompas.com - 02/12/2022, 09:15 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan pembangunan sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur terus berlanjut.

Hal ini Heru pastikan usai meninjau pembangunan sodetan Kali Ciliwung di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2022) sore.

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini mengeklaim sodetan Kali Ciliwung dapat beroperasi pada April 2023.

Baca juga: Heru Budi Cek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung di Jatinegara

Ia juga meyakini sodetan tersebut dapat mengurangi debit air dari banjir Ibu Kota.

Tinjau proyek pembangunan

Menggunakan mobil Innova berpelat B 1505 RFZ hitam, Heru Budi tiba di proyek sekitar pukul 16.05 WIB.

Ia tampak berpakaian hitam dan tidak mengenakan masker.

Di lokasi proyek, Wali Kota Jakarta Timur Anwar terlihat menyambut kedatangan Heru Budi.

Usai berbincang, keduanya tampak memasuki lokasi utama proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini.

Awak media tak diperkenankan memasuki lokasi utama proyek pembangunan tersebut.

Baca juga: SDA DKI Disebut Anggarkan Program Normalisasi Ciliwung Rp 400 Miliar

Rampung April 2023

Usai meninjau, Heru Budi menyebut sodetan Kali Ciliwung ditargetkan rampung pada April 2023.

Ia mengaku meninjau proyek itu untuk memastikan pembangunan sodetan yang sebelumnya terhambat tersebut berjalan lancar.

Hasil peninjauan, kata Heru, pembangunan sodetan secara keseluruhan sudah hampir rampung.

"Kami di sini untuk memastikan (pembangunan yang) selama ini terhambat, belum berjalan, dipastikan sudah bisa berjalan," ujarnya ditemui usai peninjauan, Kamis.

Baca juga: Pembebasan Lahan Sempat Bermasalah, Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung Kini Capai 62 Persen

"Di sini ada dua outlet (tempat keluarnya air dari sodetan), (pembangunannya) sudah hampir selesai," sambung dia.

Heru mengungkapkan, sodetan Kali Ciliwung yang membentang dari titik masuknya air (inlet) di Bidara Cina dan tempat keluarnya air (outlet) di Kebon Nanas ditargetkan rampung selambat-lambatnya April 2023.

"(Sodetan Kali Ciliwung) berfungsinya sekitar bulan Februari, Maret, atau paling lambat April (2023)," ucapnya.

Sementara itu, sodetan Kali Ciliwung ini disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik.

Dengan perhitungan tersebut, Heru berharap dapat meminimalisasi banjir di Jakarta .

"Sehingga mudah-mudahan ini bisa mengurangi banjir di sisi utaranya Jakarta," tuturnya.

Capai 62 persen

Di lokasi yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung kini sudah mencapai 62 persen.

"Progres (pembangunan sodetan Kali Ciliwung) 62 persen," ujar Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia saat ditemui usai peninjauan, Kamis.

Bob mengungkapkan, Kementerian PUPR selaku yang bertanggung jawab atas pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini sempat menemui hambatan, yakni soal pembebasan lahan.

Menurut dia, masih ada satu area yang lahannya masih belum dibebaskan, yakni di daerah keluarnya air (outlet) dari sodetan.

Lahan yang belum dibebaskan itu berada di Kebon Nanas.

"Tinggal tersisa yang satu (belum dibebaskan), di daerah outlet. (Itu) segera akan kami bebaskan," kata dia.

Sementara itu, Heru Budi memastikan jajarannya akan terus melanjutkan pembangunan sodetan Kali Ciliwung meski ada pihak yang bersengketa soal lahan.

Jika masih ada pihak yang bersengketa soal lahan, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memutuskan untuk menempuh langkah konsinyasi.

"Jika ada pihak-pihak yang bersengketa, maka sesuai aturan, kami akan melakukan konsinyasi dan proyek (pembangunan sodetan) tetap berjalan," tegas Heru.

Inventarisir lahan yang dibebaskan

Berkait pembebasan lahan, Pemprov DKI Jakarta tengah menginventarisasi lahan yang dibebaskan untuk pembangunan inlet sodetan Ciliwung di sekitar Bidara Cina.

"Dinas SDA (DKI) sedang bekerja melakukan inventarisir (lahan yang dibebaskan), tentunya yang lebih memudahkan kami bekerja," ujar Heru Budi, 28 Oktober 2022.

Pemprov DKI, kata Heru, juga telah berkomunikasi dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta untuk pembebasan lahan itu.

"Kami undang Kepala BPN DKI Jakarta itu untuk membahas percepatan (pembangunan sodetan)," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut menekankan bahwa pembangunan sodetan Ciliwung perlu dipercepat.

Sebab, Heru menilai keberadaan sodetan itu nantinya akan mempercepat surutnya banjir.

Ia lantas berharap sodetan tersebut bisa menangani banjir untuk sementara waktu hingga proses normalisasi rampung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal Konser dan Festival Musik Tahun 2024 di Jakarta

Jadwal Konser dan Festival Musik Tahun 2024 di Jakarta

Megapolitan
Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Megapolitan
Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com