JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga di Gang A7 dan A9 Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara bersekongkol untuk mengelabui petugas setiap ada penggerebekan narkoba.
Sebagai tanda datangnya polisi, sebagian warga menyalakan petasan.
Bunyi petasan itu, sebagai sinyal bahwa waktunya pengedar hingga pengguna narkoba harus lari dan bersembunyi.
Demikian kesaksian Andi (nama disamarkan), salah satu warga Kampung Bahari yang telah hidup di sana selama puluhan tahun.
"Kalo di situ, A7 sama A9, kalo ada penggerebekan pasti ada perlawanan pakai petasan, celurit pasti itu," ungkap Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Letusan Petasan Berbalas Tembakan ke Udara, Polisi Gerebek Kampung Bahari...
Sebagian warga, lanjut dia, kompak mendukung para pengedar narkoba untuk bersembunyi saat polisi menginjakkan kaki di Kampung Bahari.
Sepengetahuan pria berusia 48 tahun itu, ketika petasan dinyalakan, warga akan berkumpul dan menghalangi polisi dengan berbagai cara, salah satunya melempar dengan batu.
Saat itulah waktu yang tepat bagi para pelaku untuk kabur dari kejaran polisi.
"Kalau petasan bunyi untuk mengalangi polisi, warga situ pada turun semua. Setiap ada polisi pasti petasan bunyi dulu karena memberi tahu bahwa itu ada razia," jelas Andi.
Pada penggerebekan pada Rabu (30/11/2022), misalnya, anggota polisi diserang oleh warga dengan batu dan petasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.