Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Imam Masjid di Bekasi Dipukuli Jamaah Berakhir Damai: Pelaku Lansia Sedang Terapi Saraf

Kompas.com - 03/12/2022, 10:22 WIB
Tria Sutrisna,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang imam masjid di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, dianiaya salah seorang jemaah. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (1/12/2022) ketika korban sedang memimpin shalat berjamaah.

Aksi pemukulan itu terekam kamera pengawas. Video hasil rekaman CCTV itu kemudian beredar luas di jagat maya.

Dalam video yang diunggah pada Jumat (2/12/2022) kemarin, terlihat korban tengah memimpin ibadah shalat Magrib berjamaah di Masjid Ar-Rahman Jatiwaringin.

Baca juga: Sedang Pimpin Shalat, Imam Masjid di Bekasi Tiba-tiba Dipukuli Jemaah

Ketika shalat di mulai, seorang jamaah tak dikenal yang berada di barisan pertama langsung bergerak maju dan memukul korban.

Diselidiki polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan, kasus penganiayaan imam masjid tersebut sedang dalam penyelidikan Polsek Pondok Gede dan Polres Metro Bekasi Kota.

"Iya sekarang sedang diselidiki kasusnya. Masih penyelidikan," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat.

Dalam wawancara terpisah, Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco mengungkapkan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian untuk meminta keterangan korban dan saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.

Baca juga: Imam Masjid di Bekasi Dipukul Jemaah, Polisi: Pelaku Tak Tahu Alasan Pukul Korban

Petugas di lapangan juga berkoordinasi dengan korban agar melaporkan peristiwa penganiayaan itu secara resmi.

"Anggota sudah ke TKP sekarang. Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan korban untuk pembuatan laporan kepolisian," kata Edco.

Pelaku tak tahu alasan pemukulan

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kata Zulpan, pelaku penganiayaan imam masjid itu merupakan seorang warga lanjut usia yang tinggal di sekitar masjid berinisial SK (70). Sedangkan korban bernama Sulaeman.

"Pelaku adalah sebagai jemaah Masjid Ar-Rahman dan bertempat tinggal tidak jauh dari masjid," kata Zulpan.

Para saksi menjelaskan bahwa pelaku sempat diinterogasi oleh warga, soal maksud pemukulan terhadap imam masjid ketika shalat maghrib berjemaah.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Imam Masjid oleh Jemaahnya di Bekasi Berakhir Damai

Namun, pelaku berdalih tidak mengetahui maksud dan tujuan dari aksi pemukulan yang dilakukannya itu.

"Selesai shalat Magrib kemudian beberapa jamaah bertanya kepada pelaku kenapa memukul? Pelaku hanya menjawab 'saya tidak tahu'," ucap Zulpan.

Berakhir damai

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengatakan aksi penganiayaan imam masjid oleh seorang jamaah tersebut berakhir damai.

Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan, karena sudah saling mengenal satu sama lain dalam waktu yang cukup lama.

"Pelaku juga sudah meminta maaf karena korban dan pelaku sudah kenal cukup lama yaitu 7 tahun. Jadi permasalahan ini clear dan korban juga sudah memaafkan pelaku," ungkap Hengki.

Baca juga: Polisi Sebut Lansia yang Pukul Imam Masjid di Bekasi Sedang Rawat Jalan karena Gangguan Saraf

Di samping itu, Sulaeman tidak melanjutkan proses hukum karena pelaku juga tidak menyadari apa yang telah dilakukannya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan penyidik, kata Hengki, pelaku sedang menjalani rawat jalan rutin karena gangguan saraf, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada 2019.

"Kondisi yang bersangkutan (pelaku) memang sekarang masih menjalani rawat di RS Masmitra Jatimakmur, Pondok Gede," pungkas Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com