Pendekatan non-keamanan dianggap dapat menjadi pilihan untuk memutus rantai tersebut. Pasalnya, pendekatan keamanan selalu dipandang lebih efektif dan mendominasi.
Baca juga: Samping Rel, Lokasi Langganan Isap Sabu di Kampung Bahari
"Mungkin perlu ada pendekatan yang lebih maksimal dan out of the box untuk menyelesaikan masalah ekonomi di situ, termasuk juga masalah edukasi, sosial, kulturalnya yang menurut saya belum tergarap," kata Rakhmat.
Negara disebut perlu melibatkan mediator seperti institusi perguruan tinggi maupun lembaga sosial yang relatif lebih netral dan tidak berkaitan langsung dengan aparat keamanan.
Pihak-pihak inilah yang dapat memasuki kawasan Kampung Bahari, untuk terlibat membangun komunitas dengan menyasar kelompok tertentu.
Nantinya, mereka bisa dibina menggunakan program berbasis komunitas termasuk pemberdayaan ekonomi.
Baca juga: Persekongkolan Warga Lindungi Bandar Narkoba Saat Polisi Gerebek Kampung Bahari
"Memang tidak mudah, tidak instan perlu proses yang panjang, tapi ini bukan berarti enggak mungkin. Ini sesuatu yang mungkin dilaksanakan, mungkin diaplikasikan tapi dengan semangat untuk terlibat dalam pengurangan (peredaran narkoba) di sana," kata Rakhmat.
Dalam catatan Kompas.com, polisi kerap melakukan penggerebekan pengedar dan pemakai narkoba di Kampung Bahari.
Dalam sebulan ke belakang ini saja, polisi beberapa kali melaporkan hasil penggerebekan di kampung narkoba itu.
Terbaru, mereka mengamankan enam terduga pelaku penyalahgunaan narkoba dan menyita 116,97 gram sabu-sabu pada Rabu, 30 November 2022.
Baca juga: Polisi Sebut Ada Pola Robin Hood di Kampung Bahari, Warga Diberi Sumbangan sehingga Bantu Pengedar
Sebelumnya, pada 21 November 2022 polisi juga menyita 2,57 gram sabu dari hasil penggerebekan.
Kemudian, pada 17 November 2022, sebanyak 0,61 gram sabu diamankan dari lima pengguna narkoba di Kampung Bahari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.