Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

522 Warga Kabupaten Tangerang Idap HIV/AIDS pada 2022, Ada Balita yang Tertular dari Ibunya

Kompas.com - 05/12/2022, 21:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 522 orang di Kabupaten Tangerang terkonfirmasi positif mengidap penyakit HIV/AIDS pada 2022. Data itu merupakan akumulasi sejak Januari 2022 sampai November 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Sumihar Sihaloho menjelaskan, dari total 522 orang itu, sebanyak 372 orang mengidap HIV, sedangkan 150 orang lainnya penderita AIDS.

Total pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang tahun ini meningkat dibandingkan 2021, yakni 414 kasus dengan rincian 264 pengidap HIV dan 150 orang mengidap AIDS.

Menurut Sumihar, prevalensi kasus HIV/AIDS tahun ini terlihat naik dibandingkan 2021 karena pendataan tahun lalu terdampak pembatasan sosial saat pandemi Covid-19.

"Hanya saja tahun lalu sedang terjadi pandemi Covid-19, ada pembatasan kegiatan sehingga penelusuran kasus HIV/AIDS ini tidak berjalan secara optimal (sehingga jumlah temuan kasus pada 2021 lebih sedikit)," ujar Sumihar saat dihubungi, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Melahirkan di Kamar Mandi, Siswi SMA di Bekasi Buang Jasad Bayinya di Dekat Sekolah

Dari total 522 kasus HIV/AIDS pada 2022, penderita terbanyak merupakan kelompok laki-laki dengan usia produktif kisaran 25-49 tahun, yakni 284 orang.

Sementara itu, perempuan dengan usia produktif yang menderita penyakit menular itu berjumlah 79 orang.

Ada pula penderita HIV/AIDS yang merupakan laki-laki dan perempuan berusia 15-19 tahun, serta balita.

Sumihar menuturkan, balita yang mengidap HIV/AIDS kebanyakan tertular dari ibunya melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).

Baca juga: Kematian Prada Indra Dipastikan karena Kekerasan, Limpa Rusak dan Senior Ditahan

Sumihar menjelaskan, pada tahun ini, sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun di level 1, Dinkes Kabupaten Tangerang bergerak cepat menelusuri kasus HIV/AIDS.

Ada 44 puskemas di Kabupaten Tangerang yang kembali melakukan mobile VCT.

Mobile VCT adalah kegiatan pencarian atau penemuan penderita HIV/AIDS secara mobile atau keliling yang menyasar kelompok berisiko.

"Kami juga mulai skrining HIV ke ibu hamil, pasien TB (tuberkulosis) dan populasi kunci, dan mendapatakan 522 kasus tersebut," ujar Sumihar.

Baca juga: Senja Kala Plaza Semanggi, Pemilik Toko sampai Jual Perlengkapan Dagangnya...

Populasi kunci yang dimaksud adalah wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL), waria, pengguna narkoba suntik (penasun), dan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Ibu hamil juga diskrining dan tes HIV dengan pemeriksaan triple eliminasi untuk pencegahan dan penularan penyakit dari ibu ke bayi.

Sumihar menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan upaya penekanan dan pengendalian dengan menyosialisasikan tentang pencegahan, intervensi stigma, dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.

"Kami melakukan skrining rutin pada kelompok populasi berisiko, melakukan kerja sama dengan lintas sektor, komunitas pendamping, dan penjangkauan dalam penanggulangan HIV," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com