Di kaca toko terlihat selembar kertas bertulisan "DIJUAL Rak Stainless" lengkap dengan nomor ponsel, menandakan bahwa pemilik toko tak akan berjualan lagi di Plaza Semanggi.
Baca juga: Sisa-sisa Kejayaan Plaza Semanggi yang Dulu Ramai...
Hanya terlihat beberapa toko kecil, sebuah restoran, dan tempat kopi dengan merek terkenal yang masih buka di lantai tersebut.
Selain banyak toko tutup, jumlah pengunjung yang datang ke Plaza Semanggi pun dapat dihitung jari.
Karenanya, suara tawar menawar antara pedagang dan pembeli tak terdengar. Antrean pengunjung yang menunggu lift terbuka juga tidak terlihat.
Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Mualim Wijoyo berpandangan, sejumlah mal yang sepi tak melulu disebabkan pengelola yang bermasalah.
"Belum tentu yang bermasalah malnya. Bisa juga vendor atau pedagang yang memang mengalami rasionalisasi bisnisnya," tutur Mualim kepada Kompas.com, dikutip pada Jumat (25/11/2022).
Menurut Mualim, bisa saja pedagang, penyewa, ataupun vendor yang ada di dalamnya ingin mengubah konsep pada bisnisnya.
Bisa jadi, kata Mualim, banyak tenant yang beralih bisnis daring.
"Kan sekarang banyak yang konsepnya hybrid bisa online (daring) maupun offline (luring)," tutur Mualim.
(Kompas.com: Reza Agustian, Larissa Huda | Kompas: Stefanus Osa Triyatna)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.