Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kapiten Souw Beng Kong, Perintis Batavia yang Terlupakan

Kompas.com - 06/12/2022, 07:41 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Batu nisan Tionghoa menyembul di tengah perumahan kumuh yang dibelah Gang Taruna yang sempit di sisi Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat.

Sepintas, tidak ada yang istimewa karena tak ubahnya pemakaman Tionghoa yang dirambah menjadi perumahan.

Model pemakaman seperti ini ada juga di kawasan lain di Jakarta, seperti di kawasan Karang Anyar dekat Jalan Lau Tze, Jakarta Pusat.

Pada bagian tengah nisan tertulis dua karakter Tionghoa berbunyi Ming dan Jia.

Baca juga: Sejarah Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Jadi Ibu Kota Negara

Pada batu peringatan di sebelah nisan tersebut tertulis riwayat orang yang dikuburkan dalam bahasa Belanda dengan penanda tahun (1619-1640): "Kapiten So Beng Koen" atau kerap disebut Souw Beng Kong.

Souw Beng Kong adalah kapitein Tionghoa pertama di Batavia, sekaligus perintis perekonomian Batava dan Hindia-Belanda pada awal abad ke-17.

Kepada harian Kompas, Tian Li Tang, aktivis Paguyuban Kota Tua Jakarta, menjelaskan, Beng Kong adalah tokoh andalan Gubernur Jenderal pertama Belanda, Jan Pieterzoen Coen.

Souw Beng Kong menjadi andalan Jan Pieterzoen (JP) Coen untuk membuka Batavia sebagai pusat perdagangan di Hindia-Belanda.

Baca juga: Selayang Pecinan Jakarta, Seruput Kopi Es Tak Kie

"JP Coen dengan berbagai cara berhasil mendorong Beng Komg pindah ke Batavia dari Banten," kata Li Tang.

"Kalau ada Beng Kong bisa dipastikan ekonomi Batavia tidak berkembang," lanjutnya.

Pada nisan berbahasa Belanda tertulis sekilas riwayat Beng Koen yang disebut sebagai handelaar (pedagang)

Adolf Heuken dalam Historical Sites of Jakarta menulis, bahwa Beng Kong adalah pimpinan komunitas Tionghoa di Jakarta.

Baca juga: Saat Gapura China Town Glodok Tegak Kembali, Simbol Kesetaraan dan Keberagaman di Jakarta...

Dia pun memiliki kedudukan sejajar dengan para Kapitein lain seperti dari Suku Bugis, Bali, Makassar, India, Mardijkers, dan kelompok etnis lain yang mengembangkan Kota Batavia.

Heuken mencatat, Beng Koen mencetak uang tembaga, saudagar kapal, kontraktor, pedagang, dan juga memegang lisensi penyelenggaraan judi di Batavia.

Beng Koen adalah sobat dari JP Coen dan sering berperan sebagai diplomat dalam hubungan antara Belanda dan pihak Banten-Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com