JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu menggunakan alat sederhana untuk memperbaiki tanggul pemecah ombak atau breakwater di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Kepala Seksi Pengamanan dan Pengembangan Pesisir Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Yudo Widiatmoko menjelaskan peralatan mekanik seperti alat angkat atau takel hingga linggis dipakai untuk menyusun beton precast berongga seberat 275 kilogram.
"Secara umum itu peralatan sederhana bukan yang berat, bukan mesin heavy duty tapi lebih ke arah mekanik yang memang dioperasikan secara manual," kata dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Tanggul di Muara Baru Retak, Bikin Air Laut Melimpas ke Daratan
Hal itu dilakukan untuk memperbaiki tanggul pemecah ombak di sisi utara dan selatan pulau yang roboh akibat air pasang dan ombak.
"Untuk menangani kerusakan itu memang kami ada tim di lapangan yang fungsinya salah satunya memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh beban ekstrem itu," ujar Yudo.
Tanggul sepanjang 50 meter itu diperbaiki oleh sembilan petugas yang ditargetkan selesai sebelum 25 Desember 2022.
Meski menggunakan alat seadanya, para petugas dipastikan sudah ahli menangani permasalahan serupa.
Baca juga: Warga Muara Baru Kerap Dihantui Ancaman Banjir Rob: Agak Tenang Setelah Tanggul Ditinggikan
Dengan demikian, pengerjaan tanggul pemecah ombak yang roboh pun bisa dilakukan secara maksimal.
Tanggul pemecah ombak sejatinya berfungsi untuk pengendali kerusakan yang diakibatkan ombak dan pasang air laut agar tak mencapai daratan pulau.
Kondisi rusaknya tanggul bergantung pada seberapa intens kedua faktor itu terjadi.
"Tanggul itu di desain bukan untuk menahan gelombang yang sangat besar, artinya hanya gelombang rencana 25 tahun. Begitu gelombang yang datang lebih dari itu maka otomatis pastinya akan mengalami kerusakan," ungkap Yudo.
Baca juga: Warga Khawatir Tanggul Muara Baru Jebol meski Telah Ditinggikan
Selain tanggul pemecah ombak, Sudin SDA Kepulauan Seribu pun tengah memperbaiki tanggul laut sepanjang 76 meter yang sisinya juga roboh.
Yudo berkata, perbaikan keduanya masih terus dilakukan hingga kini.
"Saat ini tim kami sedang melakukan perbaikan terhadap tanggul yang roboh, tanggul pemecah ombak dan juga tanggul laut di Pulau Pramuka jadi ada dua lokasi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.