TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia masih memandang miring kasus HIV/AIDS.
Stigma inilah yang kemudian membuat orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) berusaha untuk menyembunyikan penyakit mereka.
Akhirnya mereka pun malu untuk memeriksakan kesehatannya dan berdampak pada peningkatan risiko kematian serta penularan HIV/AIDS di masyarakat.
Baca juga: 522 Warga Kabupaten Tangerang Idap HIV/AIDS pada 2022, Ada Balita yang Tertular dari Ibunya
Sebagai informasi, HIV merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Adapun AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit akibat yang terjadi karena menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV.
Kementerian Kesehatan mencatat, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, kasus HIV menurun 50 persen dari 52.990 kasus menjadi 26.730 kasus.
Kendati begitu, penurunan ini belum mencapai target yang telah diharapkan.
Baca juga: Dinkes Tambah 3 Lokasi Perawatan Dukungan Pengobatan HIV/AIDS di Tangsel
Adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 telah nyata memperlambat upaya eliminasi HIV/AIDS tahun 2030.
Di Tangerang Selatan, terdapat 308 kasus HIV/AIDS selama periode Januari hingga November 2022.
Dari keseluruhannya, mayoritas penderita HIV/AIDS adalah laki-laki dengan total sebesar 81 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.