Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bike to Work Minta Pengendara yang Serobot Jalur Sepeda Juga Ditindak Tegas

Kompas.com - 06/12/2022, 15:30 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bike to Work (B2W) Indonesia menyoroti jalur sepeda di Jakarta yang kerap diserobot kendaraan bermotor.

Untuk itu, B2W mendorong aparat untuk menindak para pengendara bermotor dengan sanksi tegas.

Hal itu disampaikan pegiat sepeda B2W Indonesia Toto Sugito dalam forum diskusi bertema jejak pendapat publik untuk evaluasi jalur sepeda existing DKI Jakarta, Senin (5/12/2022) malam.

"Memang mulanya orang bersepeda itu harus dikondisikan, akan tetapi ada aturannya dan UU, di mana kalau jalur sepeda itu sampai dilanggar, maka itu harus dikenakan sanksi," ujar Toto.

Baca juga: Protes Jalur Sepeda Sering Dicaplok, Bike to Work: Seolah Kita Kasta Terendah di Jalan Raya

 


Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Sederet Fakta Ibu Rumah Tangga yang Bakar Diri di Tangerang | Pengendara Makin Berani Terobos Jalur Sepeda

Sebelum adanya penindakan itu, menurut Toto, pemerintah harus memasifkan sosialisasi terlebih dahulu terkait penggunaan jalur sepeda di jalan raya.

Pasalnya, pesepeda memiliki hak yang sama dengan para pengendara lain.

Hak pesepeda itu bahkan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Karena tidak ada masyarakat yang enggak menggunakan jalan raya dan itu memang harus dikondisikan," ujar Toto.

Toto menyebutkan, setidaknya pemerintah dan rekan-rekan pegiat sepeda lainnya harus mengampanyekan penggunaan jalur sepeda minimal satu minggu sekali.

Ia memberi contoh soal peraturan penggunaan safety belt pada pengendara mobil diberlakukan.

Baca juga: Polisi Tegur Rombongan Road Bike yang Gowes di Luar Jalur Sepeda Sudirman

Pemberlakukan itu tak luput dari sosialisasi yang digencarkan selama kurang lebih dua tahun.

Saat itu, kata Toto, pengendara mobil yang tak menggunakan safety belt akan dikenakan sanksi tegas berupa denda yang terbilang tinggi.

"Akhirnya masyarakat teredukasi secara otomatis, karena di-mindset-nya 'kalau gua naik mobil harus pakai safety belt,' itu sosialisasinya berjalan 2 tahun," ujar Toto.

Berkaca dari hal itu, Toto menyebutkan jika pemerintah rutin menyosialisasikan dan mengampanyekan pengunaan jalur sepeda, maka masyarakat akan teredukasi.

"Sebenarnya kalau diterapkan seperti itu dan jadi UU serta peraturan dan lain-lainnya diberlakukan secara tegas dan konsisten, maka enggak usah bikin jalur terproteksi karena masyarakat sudah tahu kalau bersepeda itu punya hak yang sama," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com