Sesampainya di Polres Metro Depok, Sadad kemudian diminta untuk menjalani tes kesehatan, dengan biaya Rp 25.000 secara tunai. Akan tetapi, petugas tak memberikan lampiran bukti pembayaran.
Proses selanjutnya, Sadad menjalani pengecekan psikologi dengan mengerjakan beberapa soal psikologi. Namun, petugas di sana mengenakan biaya sebesar Rp 60.000, setelah Sadat mengumpulkan lembar jawaban tes psikologi.
Atas hal itu, Sadad menduga adanya pungli saat menjalani pengecekan psikologi. Padahal, biaya tersebut tak tercantum secara resmi.
Namun, kejadian tak terduga kembali ditemui Sadad ketika hendak hendak memasukkan berkas di loket tempat pembayaran terakhir.
Kata Sadad, saat itu dirinya dimintakan uang sebesar Rp 170.000 oleh pertugas perempuan yang berjaga di loket. Sadad pun komplain karena uang tersebut jauh di atas biaya resmi.
Tak lama kemudian, Sadad langsung komplain dan langsung diajak petugas lainnya ke salah satu ruangan.
Di dalam ruangan, Sadad diberikan penjelasan oleh petugas kepolisian dan mulai merekam melalui ponsel pribadinya.
Kepada Sadad, polisi merincikan bahwa biaya sebesar Rp 170.000 itu untuk biaya resmi SIM A sebesar Rp 80.000, asuransi sebesar Rp 50.000, dan sertifikasi sebesar Rp 40.000.
Namun malam ini, Sadad menghapus postingan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.