Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Diduga Buang Bayi di Terminal Pulogebang Sempat Kabur Naik Bus AKAP, Pakaian Masih Berlumuran Darah

Kompas.com - 07/12/2022, 06:52 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur masih menyelidiki motif pembuangan bayi laki-laki di tempat sampah Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, pada Senin (5/12/2022).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar (AKBP) Ahsanul Muqaffi mengatakan kepolisian belum dapat memastikan motif karena D (18) ibu sekaligus pelaku masih menjalani perawatan.

D yang sempat berupaya melarikan diri menaiki bus antar kota antar provinsi (AKAP) dari Terminal Terpadu Pulogebang kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati bersama korban.

Baca juga: Seorang Ibu Diduga Buang Bayi ke Tong Sampah Usai Melahirkan di Toilet Terminal Pulogebang

"Yang bersangkutan masih dirawat," kata Ahsanul, dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (6/12/2022).

D masih dirawat inap karena ketika ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung di kawasan Jalan Pasar Klari, Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dalam kondisi lemah usai melahirkan.

Dia melahirkan di toilet kamar mandi Terminal Terpadu Pulogebang lalu membuang bayinya dalam keadaan masih terlilit tali pusar menggunakan kantong plastik ke tempat sampah.

Saat diamankan petugas Polsek Cakung, D berada di dalam bus AKAP rute Sukabumi-Semarang dengan keadaan mengenakan pakaian masih berlumuran darah.

"Pada saat diamankan celana yang dikenakan maupun jaket merah yang dikenakan masih dalam keadaan berlumuran darah," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cakung Kompol Syarifah Chaira.

Baca juga: Siksaan Bertubi-tubi Balita di Kalibata City oleh Pacar Ibunya, Tulang Kaki Retak karena Diinjak

Lantaran kasus menyangkut anak, penanganan sudah dilimpahkan dari Unit Reskrim Polsek Cakung ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Sebelumnya, bayi laki-laki ditemukan di tempat sampah area keberangkatan Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada Senin (5/12/2022).

Bayi itu diduga dibuang beberapa saat setelah dilahirkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap D (18), korban dilahirkan di kamar mandi Terminal Pulogebang.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Fakta Baru, Ibu yang Buang Bayi ke Tong Sampah Melahirkan di Kamar Mandi Terminal Pulogebang. (Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com