Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbangnya Kejayaan Satu Per Satu Mal di Jakarta, dari Mal Blok M hingga Plaza Semanggi

Kompas.com - 07/12/2022, 07:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu mal di Jakarta kini mulai bertumbangan lantaran sepi pengunjung. Sejumlah kios tampak sepi bahkan banyak yang ditutup. Lokasi yang strategis seakan tak mampu membantu mal-mal itu hidup.

Sebut saja Mal Blok M, mal yang menjadi tempat nongkrong anak gaul Jakarta di era tahun 1990-an hingga 2000-an. Mal itu kini tampak sepi.

Saat Kompas.com memasuki pintu masuk mal pada Rabu (16/11/2022), nuansa sepi sangat terasa. Kini yang terlihat hanyalah wajah kosong mal. Tak tampak kios yang buka.

Baca juga: Mal Blok M Kian Sepi, Hanya Ada 3 Kios yang Bertahan...

Hanya tiga kios yang masih bertahan di sana. Saat Kompas.com menengok ke sisi sebelah kiri lantai dasar dari pintu masuk, hanya ada satu toko yang buka.

Toko itu menjual pakaian pria dan wanita, mulai dari celana pendek dan panjang hingga baju dengan harga mulai dari Rp 35.000. Toko tersebut tampak terang dan mencolok di antara kios-kios lain yang tutup.

Kompas.com lalu mencoba menengok ke sisi sebelahnya di kanan. Di sana hanya ada dua toko yang juga berjualan pakaian. Adapun pakaian yang mereka jual didominasi pakaian bekas yang merupakan barang impor. Pakaian-pakaian itu dijual seharga mulai dari Rp 35.000 saja.

Di sana, Kompas.com menjumpai beberapa orang yang lewat dan memandang ke arah toko pakaian, sekadar untuk melihat-lihat. Sebagian lainnya berbelanja pakaian murah itu.

Ratu Plaza juga sepi

Hal yang sama dialami Ratu Plaza, mal yang dibuka pada 1974. Pada Rabu (23/11/2022), pantauan Kompas.com, jumlah kios yang tutup alias gulung tikar di mal itu jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan yang masih beroperasi.

Baca juga: Curhat Pedagang Soal Sepinya Mal Ratu Plaza, Semakin Terpuruk Saat LotteMart Tutup

Bahkan, suasana di lantai 3 dan 5 mal tampak kosong melompong. Tak ada satu pun toko yang beroperasi.

Pengunjung mal itu pun sangat sedikit, bahkan bisa dihitung jari. Jumlah pengunjung yang mendatangi mal itu bisa dihitung jari. Sejumlah tenant masih cukup ramai beroperasi di lantai dasar. Sedikitnya ada sekitar 5 toko elektronik dan 3 restoran yang masih bertahan di lantai dasar.

Beberapa kios lainnya tampak kosong dan ditutupi oleh kertas karton putih dari dalam. Di lantai dasar, jumlah kios yang tutup hampir seimbang dengan jumlah kios yang masih buka. Namun, pengunjung yang berlalu lalang jumlahnya sangat sedikit.

Di lantai dua, jumlah kios yang buka semakin sedikit dibandingkan kios yang sudah tutup. Setidaknya ada tiga toko yang masih bertahan di sana. Kondisi lengang itu semakin terasa saat Kompas.com naik ke lantai tiga.

Baca juga: Plaza Semanggi, Nasibmu Kini...

Di sana, tidak terlihat satu pun kios yang masih buka. Semua toko yang ada di lantai 3 dibalut dengan kertas karton berwarna putih dari dalam kios.

Para penjual di sana mengaku masih bertahan lantaran sudah memiliki pelanggan tetap. Akan tetapi, mereka mengalami kesulitan untuk mencari pelanggan baru karena sepinya pengunjung. 

Seorang karyawan kios ponsel dan aksesori ponsel berinisial E (42) mengatakan, Mal Ratu Plaza mulai sepi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Dia berujar, semakin lama, makin banyak tenant yang gulung tikar karena tak mampu bayar sewa dan menggaji karyawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com