JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya menemukan klentingan mungil atau "buli-buli" di rumah tempat satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan hasil penyidikan menyimpulkan buli-buli tersebut digunakan anggota keluarga untuk melaksanakan sebuah ritual.
"Ini salah satu dugaan kami dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual," ujar Hengki, Selasa (6/12/2022).
Temuan buli-buli membuat polisi semakin dekat dengan temuan motif meninggalnya satu keluarga di Kalideres.
Keluarga tersebut terdiri dari pasangan suami-istri Rudyanto Gunawan (70) dan Renny Margaretha (69); anak mereka bernama Dian (42); serta adik dari Rudyanto, Budyanto (69).
Baca juga: Polisi Langsung Tutup Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres jika Tak Ada Unsur Pidana
Dikutip dari Tribunnews.com, buli-buli atau klenting mungil adalah sebuah kendi yang hanya berukuran sebesar ibu jari orang dewasa.
Dileher klenting mungil biasanya terikat sebuah benang. Pada dasarnya digunakan sebagai pendulum.
Klenting mungil kerap dipakai dalam ritual dan dianggap mempunyai kekuatan diantaranya untuk mempengaruhi untuk lawan jenis, jimat pengasihan atau penarik sukma.
Sebelum penemuan buli-buli, polisi pernah menemukan berbagai bukti lain di rumah Kalideres yang diduga terkait dengan ritual tertentu yang dilakukan korban.
Sejumlah bukti tersebut di antaranya buku lintas agama, catatan mantra, hingga kemenyan.
Baca juga: Polisi Temukan Buli-buli di Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres, Dipakai untuk Ritual
Mantra tersebut tertulis di kain yang diduga digunakan untuk melakukan ritual tertentu oleh salah satu anggota keluarga tersebut, yakni Budyanto.
Hengki mengatakan, barang-barang tersebut cenderung mengarah kepada almarhum Budyanto yang memiliki kepercayaan terhadap aktivitas ritual tertentu.
Selain temuan barang bukti tersebut, dugaan korban Budyanto diduga kerap menjalani ritual karena meyakini kepercayaan tertentu diperkuat dengan keterangan saksi.
"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik," ujar Hengki.
"Atau bisa juga untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," lanjutnya kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Polda Metro Akhirnya Simpulkan Motif dan Penyebab Kematian Sekeluarga di Kalideres