TANGERANG, KOMPAS.com- Viral sebuah video yang menarasikan penindakan tilang manual oleh anggota Polsek Ciledug kepada pengendara sepeda motor di dalam sebuah toko pakaian.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, terlihat ada dua anggota Polsek Ciledug yang tengah berdiskusi dengan pengendara sepeda motor di sana.
Kamera silih berganti di arahkan merekam kedua petugas kepolisian tersebut, dengan menyebutkan kalau kedua polisi itu sedang melakukan tilang manual di dalam toko.
"Ini ceritanya gimana polisi tilang di dalam toko? Tokonya toko baju, baju koko, nih polisinya," ujar pria yang merekam video dan menyebarkannya di media sosial itu.
Baca juga: Pengendara Makin Berani Caplok Jalur Sepeda sejak Tilang Manual Dihapus
Pria itu juga mengarahkan kameranya ke jalan aspal di luar toko, di mana terlihat banyak pengemudi tidak mengenakan helm berlalu-lalang di jalanan.
Ia pun menggerutu kepada kedua petugas kepolisian itu, lantaran tidak menjalankan tugas dengan semestinya karena justru tidak menindak pelanggar lalu lintas di jalan raya.
"Nih liat nih di luar banyak pelanggaran, banyak yang enggak pakai helm, banyak yang enggak pakai helm, tapi cara tilangnya gini," ujar pria tersebut.
Kapolsek Ciledug Kompol Noor Meghantara menyebut, peristiwa yang terekam dalam video itu terjadi pada Senin (5/12/2022).
Ia membenarkan dua petugas kepolisian yang ada di dalam video itu adalah anggotanya.
Kedua polisi itu sedang memeriksa teman perekam video yang saat itu kedapatan membawa kendaraan di jalan raya tanpa pelat nomor.
Baca juga: Polda Metro Terapkan Lagi Tilang Manual untuk 4 Pelanggaran Ini
Saat diperiksa, pemuda itu juga tidak bisa menunjukkan surat menyurat kendaraan yang dipakainya.
"Orang yang diamankan membawa motor tanpa pelat nomor dan surat-surat," kata Noor saat dikonfirmasi, Rabu (7/12/2022).
Pengendara itu kemudian menghubungi temannya, yang kemudian merekam dan memviralkan video itu.
Namun ia menegaskan bahwa tidak ada penilangan seperti yang terekam dalam video.
Menurut Noor, pria yang merekam dan menyebarkan video tersebut telah salah paham terhadap tindakan yang dilakukan oleh dua anggotanya.