Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Motif dan Penyebab Kematian Keluarga di Kalideres, Jumat Besok

Kompas.com - 08/12/2022, 05:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS - Polisi akhirnya kantongi motif dan penyebab tewasnya satu keluarga dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat, usai sebulan lakukan penyelidikan.

Polda Metro Jaya telah berkonsolidasi bersama tim ahli dari bidang kedokteran, psikologi, dan laboratorium forensik; serta sosiologi agama untuk mengungkap kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memastikan pihaknya akan merilis kesimpulan akhir soal motif dan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres pada Jumat (9/12/2022).

"Tim penyidik dan tim ahli bersepakat bahwa rilis akan dilaksanakan pada Jumat sore di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ujarnya Senin (5/12/2022).

Baca juga: Polisi Temukan Buli-buli di TKP Sekeluarga Tewas di Kalideres, Apa Itu?

Kronologi penemuan satu keluarga tewas

Kasus ini terkuak saat warga menemukan empat mayat dalam keadaan membusuk dalam sebuah rumah di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).

Keempat mayat ini adalah satu keluarga penghuni rumah tersebut yang terdiri dari pasangan suami-istri Rudyanto Gunawan (70) dan Renny Margaretha (69); anak mereka bernama Dian (42); serta adik dari Rudyanto, Budyanto (69).

Beberapa pekan sebelum keempat mayat ini ditemukan, warga kerap mencium bau busuk di lingkungan rumah tempat keempatnya tewas.

"Asal bau pun tertuju pada rumah keluarga Rudyanto di Blok AC 5 nomor 7," kata J, seorang warga setempat kepada Kompas.com.

Setelah warga membuka paksa rumah tersebut diiringi bau busuk yang semakin menyengat, warga pun terkejut karena seluruh penghuni rumah itu telah tewas dalam kondisi mengenaskan.

Baca juga: Polisi Langsung Tutup Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres jika Tak Ada Unsur Pidana

Waktu kematian berbeda

Berdasarkan penyidikan awal, Polres Metro Jakarta Barat langsung dapat menyimpulkan bahwa waktu kematian dari masing-masing anggota keluarga berbeda-beda.

"Suaminya, istrinya, anaknya, iparnya, semuanya berbeda-beda waktu meninggalnya sehingga pembusukannya masing-masing juga berbeda-beda," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11/2022).

Selain waktu kematian yang berbeda, lokasi ditemukannya keempat mayat berbeda-beda.

Satu jasad yakni Budyanto ditemukan di kamar belakang, dua jasad yakni Rudyanto dan Renny di kamar tengah, adapun jasad Dian ditemukan di ruang tamu.

Baca juga: Polda Metro Rapat dengan Tim Ahli Bahas Hasil Penyelidikan Tewasnya Sekeluarga di Kalideres

Menjual harta benda

Saat ditemukan warga, mobil Brio berplat nomor B 2601 BRK yang biasanya terparkir di garasi rumah tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan titik terang bahwa mobil tersebut telah dijual.

"Bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh saudara Budyanto Gunawan selaku pemiliknya," kata Pasma, Selasa (15/11/2022).

Budyanto, lanjut Pasma, telah menjual mobil miliknya di salah satu pemilik showroom mobil berinisial R pada 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta.

Polisi juga mengungkapkan bahwa Pada pertengahan tahun ini, Budyanto sempat hendak menjual rumah tempat keempat anggota keluarga tersebut tinggal senilai Rp 1,2 miliar.

Hengki mengungkapkan, Budyanto menghubungi mediator untuk menjual rumahnya, namun tak kunjung mendapat pembeli.

Baca juga: Menanti Akhir Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres, Benarkah Bunuh Diri akibat Ritual?

Mediator pun menawarkan Budyanto untuk menggadaikan sertifikat rumahnya ke sebuah koperasi simpan pinjam. Namun, rumah tersebut gagal terjual atau tergadai.

Anggota keluarga sempat hidup dengan mayat

Hegki menjelaskan dalam proses menggadai sertifikat rumah, dua mediator dan seorang petugas koperasi datang ke rumah keluarga untuk menginspeksi rumah tersebut pada 13 Mei 2022.

Ternyata berdasarkan keterangan petugas koperasi tersebut yang menjadi saksi polisi, Renny Margaretha telah ditemukan meninggal dunia di atas kasurnya.

"Budyanto yang mengetahui petugas koperasi melihat Renny sudah menjadi mayat pun meminta mereka tidak melapor ke warga atau polisi," ujar Hengki.

Diduga menjalani ritual

Hengki mengatakan bahwa salah satu korban, Budyanto diduga kerap menjalani ritual tertentu.

"Bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya pada Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Polisi Tunggu Analisis Sosiolog Agama untuk Simpulkan Penyelidikan Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres

Hengki mengemukakan, temuan baru itu didapat setelah polisi bersama tim Asosiasi Psikologi melihat bahwa keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi identik dengan ritual tertentu.

Sejumlah barang bukti yang didapat di dalam rumah itu antaranya buku mantra dan kemenyan yang diduga digunakan oleh salah satu penghuni untuk ritual tertentu.

Terbaru, polisi menemukan buli-buli atau klenting mungil di rumah ini yang identik dengan ritual.

Buli-buli pun dianggap mempunyai kekuatan diantaranya untuk mempengaruhi untuk lawan jenis, jimat pengasihan, atau penarik sukma.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Monavita, Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com