JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria mengenakan topi, masker, dan kemeja berwarna hijau menarik perhatian saat Polres Metro Jakarta Selatan tengah menggelar konferensi pers kasus tewasnya balita, GMM (2) karena dianiaya pacar ibu korban, Y, Selasa (6/12/2022).
Pria itu berdiam diri, duduk di antara beberapa orang yang diduga merupakan anggota keluarganya di depan pintu masuk Polres Metro Jaksel dengan gelagat yang gelisah.
Sesekali ia menengok ke dalam lobby Polres Jaksel tempat polisi mengungkap kasus penganiayaan yang terjadi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca juga: Datang ke Polres, Ayah Kandung Balita yang Tewas Dibanting Ingin Laporkan Mantan Istri
Belakangan diketahui, pria itu berinisial FP (25). Ia merupakan ayah kandung dari balita yang tewas setelah dianiaya pacar mantan istrinya itu.
Kedatangan FP ke Polres Jakarta Selatan karena ingin melaporkan eks istrinya, SS (23) atas dugaan kelalaian karena telah menitipkan putrinya kepada Y hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Betul (kedatangan ke Polres Jakarata Selatan) karena saya ingin melaporkan (mantan istri) soal kelalaian ini," ujar FP saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa.
FP telah bercerai dengan SS sejak 2020. Saat itu, balita yang menjadi korban penganiayaan itu masih berusia 4 bulan.
Baca juga: Sebelum Tewas Dibanting Pacar Ibunya, Balita Ini Sering Dititipkan ke Orang Lain
Sejak berpisah, FP mengaku sudah tidak lagi diperkenankan untuk bertemu putrinya oleh SS dan selalu dihalang-halangi.
Sedangkan putrinya kerap dititipkan ke saudara-saudara mantan istrinya.
"Hak asuhnya karena ini dipegang istri, tapi kan saya kan bapaknya. Saya tak pernah diizinkan untuk dikasih ketemu. Selama ini dilarang, dihalang-halangi," kata FP.
"Karena dia (SS) katanya sanggup menafkahi 'biar gua aja yang menafkahi'," sambung FP.
Baca juga: Kasus Balita Tewas Dibanting Pacar Ibunya, Ayah Kandung: Kenapa Tak Dititip ke Saya Saja?
FP menyayangkan perilaku mantan istrinya yang telah menitipkan anak kepada pacarnya, Y hingga anak mereka meninggal akibat dianiaya.
"Bisa saja kan dia menitipkan ke saya. Saya kan masih hidup. Kenapa tidak dititipkan ke saya? Kenapa malah ke orang lain," kata FP
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.