Sepengetahuan FP, mantan istrinya saat ini bekerja sebagai marketing salah satu apartemen.
Menurut FP, pekerjaan itu baru dilakoni SS belum lama ini. Sebelum bercerai, SS merupakan ibu rumah tangga.
Saat SS mulai bekerja, anaknya kerap dititipkan kepada kerabat, termasuk pacarnya, Y.
"Waktu saat itu dia masih belum kerja, karena anak masih bayi keadaan karena dia kan masih menyusui. Dan saya selama dipegang ibunya saya ingin ketemu tapi tak diizinkan," kata FP.
Beberapa kali FP diam-diam bertemu putrinya. Terakhir, dua minggu sebelum anaknya tewas dianiaya Y.
Saat itu, ia melihat bibir putrinya terluka. Ia pun sempat bertanya kepada kakek dari balita soal kondisi bibir anaknya yang terluka itu.
"Saya sih dua minggu yang lalu diam-diam sempat nengokin ke rumahnya dan ada nih anak dengan keadaan di sini (nunjuk bibir) memar. Ada memar dan saya tanya kepada kakeknya, di situ enggak ada ibu korban. Katanya digigit serangga," kata FP
FP sempat curiga mengenai luka yang terjadi di bibir anaknya itu. Namun, ia tak memiliki bukti kuat untuk menaruh kecurigaan lebih dalam seperti kekerasan.
Baca juga: Kasus Balita Tewas Dibanting di Jaksel, Polisi Imbau Orangtua Tak Sembarangan Titip Anak
"Menurut saya itu bekas pukulan, cuma saya kata kakeknya ini menjelaskan digigit serangga. Saya sih belum tahu digigit serangga gimana hasilnya. Jadi saya masih bayangan itu," kata FP.
FP juga sempat mencari tahu keseharian SS dan anaknya melalui orang sekitar tempat mereka tinggal. Berdasarkan informasi yang didapat, pacar SS beberapa kali datang ke rumah tersebut.
Bahkan, mantan isrinya itu disebut kerap mendapat kekerasan dari Y yang didengar oleh tetangga sekitar.
"Saya sih dengar dari tetangga sekitar dan RT RW nya melaporkan ke saya katanya sering terjadi aniaya setiap harinya di rumah ibunya. Karena saya keadaannya, ini mantan istri saya ini sering aniaya seperti tampar, pukul sama menendang," ucap FP.
Baca juga: Siksaan Bertubi-tubi Balita di Kalibata City oleh Pacar Ibunya, Tulang Kaki Retak karena Diinjak
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary mengatakan, kepala bagian belakang balita GMM terbentur dinding sebelum tewas dianiaya dengan cara dilempar oleh Y.
"Korban kepalanya terbentur dinding kamar mandi saat Y membuka popok korban dengan cara yang tidak baik," ujar Ade.
Peristiwa itu terjadi saat Y berupaya membasuh bokong korban yang buang air besar (BAB).