Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shopee PHK Massal, Eks Pegawai "Move On" Cari Pekerjaan Baru

Kompas.com - 08/12/2022, 12:38 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Mereka yang terkena PHK, kini mulai "move on" dan terus berjuang mencari pekerjaan yang baru.

Hal ini dialami Zaenita alias Zeze (31), salah satu karyawan yang terkena PHK oleh Shopee Indonesia pada 19 September 2022.

Zeze sudah dua bulan menganggur, dia kini aktif mengirimkan curriculum vitae (CV) ke berbagai perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

“(Aktivitas sehari-hari) ya kirim-kirim CV, interview-interview (wawancara kerja),” ujar Zeze kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Meski Kena PHK, Eks Karyawan Shopee Tak Begitu Kecewa karena Pesangon Sepadan

Zeze mengatakan bahwa selain dia mengirim CV-nya sendiri, di satu sisi pihak human resources development (HRD) Shopee Indonesia juga membantu untuk menyebarkan CV para karyawan yang di-PHK ke perusahaan-perusahaan lainnya.

Pihak HRD Shopee Indonesia juga disebut memberikan beberapa program kepada eks pegawai yang di-PHK, yakni seperti cara membuat CV yang menarik dan benar, ada pula program untuk merekomendasikan eks pegawai itu agar dilirik oleh pihak lain.

"Iya dibantuin sih, selain nyebarin CV-CV kita (eks pegawai Shopee Indonesia yang di-PHK), di (Shopee Indonesia) juga bikin beberapa progam buat ngebantuin yang lay off (diberhentikan)," ucap dia.

Baca juga: Cerita Eks Pegawai Shopee Kena PHK Massal: Kami Nangis, Bingung, dan Bertanya-tanya

"Tapi yang belum kerja itu balik lagi, rezeki-rezekian, emang belum cocok aja," tambah dia.

Kendati ada beberapa eks pegawai Shopee Indonesia yang beruntung bisa langsung mendapatkan pekerjaan baru tak lama setelah terkena PHK, kata Zeze, sebagian lainnya masih berjuang mencari pekerjaan yang sesuai.

“Kalau pekerjaan baru belum ada sih, tapi temen-temen aku ada aja yang sudah dapat cepat juga (tak lama usai PHK), yang baru dapat belakangan ini juga ada, ada yang belum dapat kayak aku juga ada,” ceritanya.

“Mungkin itu kan rezeki-rezekian aja ya, jodoh-jodohan, sebenarnya bukan berarti setelah ini susah dapat kerja, ya emang jodoh-jodohan aja, mungkin dari kitanya juga enggak cocok sama yang ditawarkan,” sambung dia.

Secara pribadi, Zeze mengaku sudah mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan, tetapi ia belum sepakat karena persoalan waktu kerja, gaji dan lokasi.

"Ya penginnya sih (dapat kerja) yang waktunya fleksibel juga kayak kemarin (di Shopee Indonesia)," kata dia.

Ia juga berharap agar pihak perusahaan yang menawarkan kerja, dapat memberikan kesempatan bekerja dengan upah yang sesuai terhadap kemampuan kinerja mereka.

Sebagai pekerja yang di PHK, menurut Zeze, perusahaan berikutnya haruslah mengapresiasi dan melihat karya atau hasil kerja pegawai seperti dirinya di saat bekerja dahulu di perusahaan sebelumnya, bukan hanya melihat kondisi bahwa ia merupakan saah satu pegawai yang di PHK.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com