JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut ada empat perusahaan yang masih menggunakan batu bara di sekitar Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, sebagai bahan bakar mesin.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, jajarannya telah mengecek kadar emisi keempat perusahaan itu.
Hasilnya, kadar emisi empat perusahaan itu masih di bawah standar ambang baku mutu yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Kalau perusahaan besar itu ada empat perusahaan yang memang menggunakan batu bara," ujar Asep kepada awak media, Jumat (9/12/2022).
"Itu sudah kami cek baku mutu cerobong dan itu masih di bawah (ambang) baku mutu," sambung dia.
Baca juga: Kepala Dinas LH DKI: Rusun Marunda Tak Mungkin Bersih dari Pencemaran Debu Batu Bara
Ia menambahkan, keempat perusahaan itu masing-masing memiliki satu cerobong asap.
"Ya empat (cerobong asap) juga. Jadi masing-masing ada satu cerobong (asap)," sebut Asep.
Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa DLH DKI telah memasang stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) untuk memantau kualitas udara di Marunda.
Selain itu, DLH DKI masih mencari perusahaan lain yang kadar emisinya di atas standar ambang baku mutu.
"Kami masih cek apakah ada perusahaan lain yang berpotensi. Makanya sekarang kami sudah menaruh SPKU di Marunda untuk mengukur kualitas udara," ujar Asep.
Baca juga: Marunda Tecemar Batu Bara Lagi, DLH DKI Pastikan Bukan dari PT KCN
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.