JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat, tidak pernah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan ketika sakit.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan kesimpulan akhir penyelidikan kasus kematian satu keluarga itu.
"Dari hasil penyelidikan, kami menemukan petunjuk, titik terang. Ada keidentikan antara hasil penelitian dari psikologi forensik maupun sosiologi agama," ujar Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
"Dari keempat orang ini, semasa hidupnya mereka tidak membutuhkan cara-cara yang biasa untuk menyembuhkan penyakitnya," sambung dia.
Baca juga: Dokter Forensik Simpulkan Kematian Keluarga di Kalideres Bukan karena Setop Makan-Minum
Dalam proses penyelidikan, kata Hengki, penyidik menemukan informasi bahwa satu keluarga tersebut tidak pernah menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
Selain itu, penyidik juga mendapat fakta bahwa salah satu anggota keluarga, yakni Budyanto, tidak memakai uang hasil menjual mobil.
Padahal, lanjut Hengki, ada keterangan saksi yang menjelaskan bahwa Budyanto menjual kendaraan untuk keperluan pengobatan.
"Ada BPJS dua tahun enggak digunakan. Kemudian, ada saksi saat Budyanto jual mobil, uangnya buat berobat ke RS Tarakan. Setelah diteliti, enggak ada pasien atas nama salah satu atau di antara keempat orang itu," kata Hengki.
Baca juga: Pakar Psikologi Forensik Ungkap Sosok Dian yang Tewas di Kalideres, Sangat Bergantung pada Ibunya
Seperti diketahui, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di permukimannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.