Selain kerajinan tangan berupa pajangan, ada juga makanan yang dibuat oleh para warga binaan. Salah satunya roti.
Kemasan roti ini tak kalah dengan yang biasa dijual di mini market pada umumnya. Bentuk dan kemasan dibuat menarik.
Tidak instan, para narapidana perlu menjalani pelatihan untuk dapat menghasilkan hasil karya seperti yang dipamerkan dan dijual sekarang.
Pelatihan itu hasil kerja sama antara Yayasan JEERA Indonesia dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI di untuk beberapa lapas dan rutan di Jakarta.
Baca juga: Pakar Psikologi Forensik Ungkap Sosok Dian yang Tewas di Kalideres, Sangat Bergantung pada Ibunya
"Dorongan saya ikuti (pelatihan) alasannya satu untuk tetap produktif dan menjadi lebih baik," ujar Fauzan, salah satu narapidana.
Fauzan merupakan warga binaan Rutan kelas I Cipinang. Ia ditangkap atas kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Selama menjalani menjalani masa tahanan di Rutan Cipinang, Fauzan menjalani pelatihan karya guna mendalami bakat yang terpendam sejak dahulu.
"Mengasah bakat-bakat yang ada. Dari dulu atau belum ada dan itu membantu sekali untuk saya lebih produktif," kata Fauzan.
Di seberang stand pameran, juga terdapat konser musik. Para pemain band itu juga tak lain merupakan para warga binaan yang tampil di dalam satu ruangan dengan ukuran cukup luas.
Band-band dengan personel narapidana itu akan tampil bersama dengan musisi di era tahun 1980-an. Temanya Festival Bina Eksplorasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.