Menurut Jamhari, temuan fakta di lapangan Rudyanto Gunawan (71), Margaretha Gunawan (68), Budyanto Gunawan (69), atau pun Dian (40) merupakan orang yang wajar dan normal.
"Mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapatkan kesembuhan karena mereka sedang sakit atau membantu masalah yang sedang dihadapi," ujar Jamhari.
Sebelumnya, polisi juga sempat menyatakan ada temuan buku dari berbagai agama di dalam rumah. Atas temuan itu, Jamahri meyakini tidak ada hal yang aneh dari buku tersebut.
Jika dilihat dari kategori agama yang ada, buku-buku tersebut berisi tentang agama Kristen, Islam, dan Budha. Menurut Jamhari, buku paling banyak merupakan buku yang berkaitan dengan Islam. Adapun keluarga Rudyanto disebut menganut Kristen.
Setelah dilihat dibaca, Jamhari menyimpulkan tidak ada yang aneh dan istimewa dari buku itu. Pasalnya, kata dia, buku bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.
"Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu," kata Jamhari.
Soal temuan adanya sejumlah tulisan mantra dalam sejumlah lembar kertas, Jamhari juga menepis dugaan penganut sekte tertentu.
Tulisan mantra tersebut tertulis ayat Al-quran disertai dengan minuman jeruk nipis.
Temuan itu, kata Jamhari, merupakan ramuan obat biasa yang disertai doa untuk penyembuhan keluarga itu.
Jamhari memastikan hampir semua tulisan yang ditemukan itu berbahasa Arab karena menggunakan huruf hijaiyah.
Selain itu, kata dia, juga banyak petikan ayat Al-quran dalam lembaran yang ditemukan.
"Misalnya, ada satu ayat Al-quran yang diambil dari surat Yusuf yang biasanya dipakai untuk memperlancar jodoh, supaya mendapatkan kharisma aura supaya melancarkan jodoh," kata Jamhari
Ritual yang dilakukan oleh sekeuarga ini disebut bukan hal aneh. Pasalnya, orang di luar sekte pun diyakini juga melakukan ritual seperti yang dilakukan seperti mereka.
Dengan demikian, Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus sekeluarga tewas secara misterius di dalam rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat.
Dirkrimum Polda Metri Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penyelidikan dihentikan karena penyidik sama sekali tidak menemukan adanya tindak pidana yang mengakibatkan empat orang satu keluarga itu meninggal dunia.
"Hasil penyelidikan kami, tidak ada peristiwa pidana, maka kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya," ujar Hengki.
Menurut Hengki, penyidik bersama tim ahli mencoba mendalami berbagai kemungkinan mengenai penyebab kematian empat orang dalam satu keluarga tersebut.
Hasilnya, tidak ada tanda-tanda terjadinya tindak pidana apa pun, seperti pencurian dengan kekerasan ataupun pembunuhan.
"Apakah itu karena bunuh diri tidak ditemukan, ataupun pembunuhan dengan alasan apa pun, apakah pencurian dengan kekerasan, kemudian tindak pidana lain itu tidak ditemukan," kata Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.