Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Bus di Terminal Tanjung Priok Bakal Cek Kesehatan Jelang Mudik Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 12/12/2022, 12:56 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh pengemudi bus di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara akan dicek kesehatannya menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Terminal Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan pemudik.

Muzofar berujar, pemeriksaan kesehatan pengemudi bus sejatinya dilakukan setiap bulan. Pada momen Natal dan Tahub Baru kali ini, pihaknya melibatkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara untuk memeriksa kesehatan para pengemudi.

Diakuinya, sejumlah pengemudi bus yang berusia di atas 50 tahun kerap melewatkan pemeriksaan kesehatan tersebut. Maka dari itu, tes dilakukan di waktu yang berbeda-beda.

Baca juga: Rute dan Jadwal Kereta Api Tambahan Untuk Natal dan Tahun Baru

"Kami lakukan setiap bulan, cuma random selama satu minggu full tidak dari tanggal 1-7. Kadang-kadang dari tanggal 1-12 agar tidak terbaca oleh calon pengemudi," ucap Muzofar kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Adapun jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain tes gula darah maupun tekanan darah. Pasalnya, apabila keduanya tak terkontrol, akan berisiko membahayakan nyawa pengemudi maupun penumpang.

"Ada beberapa pengemudi yang memang sudah usia mungkin kepala lima, punya gula darah yang tinggi, atau gula darah tinggi yang tidak stabil secara teknis berpengaruh juga dengan kendaraan yang dia bawa karena khawatir akan ngantuk dan sebagainya," jelas Muzofar.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun 2022, Polri Siapkan Operasi Lilin Pengamanan Natal dan Tahun Baru

Para pengemudi, lanjut dia, akan diberikan obat dan istirahat satu jam sebelum melakukan perjalanan agar gula darah dan tensi darahnya normal kembali. Dengan begitu, mereka dapat melanjutkan perjalanan.

"Setelah itu, jika mereka dicek lagi tensi darahnya masih bagus ya silakan jalan," tuturnya.

Sementara itu, Muzofar juga telah berkoordinasi dengan perusahaan otobus (PO) untuk memilih pengemudi dengan usia maksimal 51 tahun karena dikhawatirkan pengemudi tersebut memiliki jarak pandang yang kurang baik saat bekendara.

Selain kesehatan pengemudi, petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah melakukan uji kelayakan pada bus AKAP di Terminal Tanjung Priok menjelang Natal dan Tahun Baru pada Kamis (8/12/2022) hingga Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Polisi Buka Layanan Hotline Titip Rumah bagi Masyarakat yang Mudik Libur Natal dan Tahun Baru

Petugas mengecek kondisi fisik bus yang akan diberangkatkan, termasuk pada bagian ban, rem, maupun perangkat keselamatan lainnya. Tak hanya pemeriksaan fisik, petugas juga mengecek kelengkapan dokumen setiap armada bus.

"Untuk pra-ramp check ini sampai terakhir hari Sabtu. Nanti, kami break dulu 5-6 hari," sebut Muzofar.

"Setelah break itu baru dari tim kesehatan, Suku Dinas Kesehatan akan ada pula di sini untuk pemeriksaan kesehatan pengemudi," lanjutnya.

Muzofar pun memastikan setiap PO merawat bus, untuk kenyamanan maupun keselamatan penumpang dari Terminal Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com