DEPOK, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asas Manusia (Komnas HAM) menilai relokasi SDN Pondok Cina 1 tidak direncanakan dengan baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Putu Elvina berdasarkan keluhan para orangtua murid SDN Pondok Cina 1 saat berdialog dengan Komnas HAM pada Senin (12/12/2022).
"Terkait rencana relokasi SDN Pondok Cina 1, yang tentu saja beberapa siswa merasa bahwa relokasi tersebut tidak dilakukan dengan baik, baik itu dari segi akses, penempatan, dan lain sebagainya," ujar Putu.
Baca juga: Mengadu ke Komnas HAM, Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1: Mental Anak Saya Down...
Kondisi itu, kata Putu, menimbulkan kekerasan terhadap siswa SDN Pondok Cina 1 yang tak mau direlokasi ke tempat lain.
"Ini menimbulkan kekerasan baru sebenarnya oleh sistemnya, karena penempatan atau relokasi tersebut (ke SDN Pondok Cina 3 dan 5) tidak direncanakan dengan baik," kata Putu.
Tak hanya itu, Putu mengungkapkan, para orangtua murid juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan layanan pendidikan bagi anak-anak mereka.
Padahal, layanan pendidikan merupakan hak dasar yang dijamin Undang Undang Dasar 1945 dan UU Perlindungan Anak.
Baca juga: Datangi SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM Dengarkan Keluhan Orangtua Murid
Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM menyambangi SDN Pondok Cina 1, Beji, pada Senin sore.
Pantauan Kompas.com di lokasi, empat komisioner Komnas HAM tiba di sekitar pukul 17.15 WIB.
Empat komisioner Komnas HAM itu yakni Uli Parulian Sihombing, Anis Hidayah, Hari Kurniawan, dan Putu Elvina.
Mereka langsung menemui para orangtua murid yang sudah menunggu di sebuah ruang kelas.
Baca juga: Abaikan Pemprov Jabar, Idris Ngotot Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk Bangun Masjid Raya
Komnas HAM kemudian meminta para orangtua untuk menyampaikan keluhannya atas polemik SDN Pondok Cina 1.
Dalam pertemuan itu, komisioner Komnas HAM mencatat beberapa keluhan para orangtua murid. Salah satunya berkaitan dengan relokasi murid SDN Pondok Cina 1 ke dua sekolah berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.