JAKARTA, KOMPAS.com - Keramaian di Gedung Puri Agung Cengkareng yang berwarna-warni kini tak lagi terlihat oleh pelintas dari Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Pasalnya, sejak 1 Oktober 2021, kawasan niaga itu tidak lagi beroperasi dan ditutup untuk umum. Bahkan, area sekitar kawasan itu dipagari dan ditutup dengan seng.
Beberapa spanduk pengumuman dipasang di beberapa sudut pagar, bertulisan "Peringatan, Dilarang Masuk Bagi yang Tidak Berkepentingan" dan "Gedung Puri Agung Ditutup Per 01 Oktober 2021".
Tidak ada aktivitas yang terlihat di dalamnya. Begitu pun di area luar, hanya terlihat beberapa anak kecil bermain di atas trotoar dan anak tangga pinggir jalan.
Baca juga: Kiat Mal Bintaro Plaza Tetap Bertahan Diterjang Badai Pandemi Covid-19...
Keramaian baru terlihat di sisi selatan luar mal yang merupakan Pasar Cengkareng.
Menurut pengemudi ojek setempat, Maki Barata (46), kawasan niaga itu ditutup karena tergerus pandemi sejak awal 2020.
"Mulai sepi itu pas corona, tiga tahun lalu ya. Mulai sepi pas ketiban corona tuh, langsung sepi. Akhirnya ditutup tahun lalu pas mau puasa," kata Maki, Senin (12/12/2022).
Maki mengatakan, mal yang berdiri pada 1997 itu masih bertahan saat krisis moneter dahulu. Namun, pandemi akhirnya manghancurkan perputaran bisnis di dalamnya.
Baca juga: Citos Tetap Berjaya Kala Mal Legendaris di Jakarta Satu Per Satu Tumbang...
Kawasan niaga ini tidak seperti pusat perbelanjaan pada umumnya, sebab pedagang di sini sebagian besar berjualan ponsel dan onderdil mobil.
"Mal ini ada dari tahun 1998, dari awal buka, itu atasnya toko handphone, bawahnya sparepart mobil," kata Maki.
"Ramainya bukan main. Mobil keluar masuk ramai. Di sini tuh ada saja konsumennya, khususnya mobil, ramai pada ke basement. Pengunjungnya lebih penuh (di kios) mobil daripada handphone," kenang dia.
Baca juga: Bisakah Mal Sepi di Jakarta Bangkit dari Keterpurukan?
Namun, kejayaan itu tinggal kenangan. Kawasan niaga itu sudah setahun lebih tak dikunjungi pelanggan.
Para pedagang di dalamnya pun telah berpindah ke tempat lain demi tetap berbisnis.
"Pedagangnya bagian mobil itu pindah sekarang ke Pasar Segar dekat Citra 2. Kalau (pedagang) handphone pada buka toko di Pasar Cengkareng sini," sebut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.