JAKARTA, KOMPAS.com - Tutupnya pusat niaga Puri Agung Cengkareng di Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, berdampak besar bagi pengemudi ojek yang mangkal di sekitar tempat itu.
Sejak pusat niaga itu berdiri sekitar 1998, Maki Barata (46) sudah mengojek, mengantar pengunjung mal ke lokasi tujuan.
Dua puluhan tahun menafkahi diri dan keluarga dari keramaian Puri Agung Cengkareng, Maki mengaku berat ketika pusat niaga itu tutup.
Pasalnya, dulu ia bisa membawa pulang pemasukan bersih hingga Rp 300.000.
"Dulu, sebelum corona, saya bisa bawa pulang Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Itu sudah bersih. Tapi pas lagi ramai-ramainya pengunjung, itu pas sebelum corona, sekitar 2019," ungkap Maki, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Mal Puri Agung Cengkareng Tergulung Pandemi, Keramaian Konsumen Kini Tinggal Kenangan...
Ia mengenang, setiap hari pengunjung selalu meramaikan pusat bisnis onderdil mobil dan ponsel itu.
"Ramainya bukan main. Mobil keluar masuk ramai. Di sini tuh ada aja konsumennya, khususnya mobil, ramai pada ke basement. Pengunjungnya lebih penuh (di kios) mobil daripada handphone," kenang dia.
Namun, sejak pandemi Covid-19 menyerang pada 2020, ia menyebutkan, Puri Agung Cengkareng mulai sepi dikunjungi konsumen hingga akhirnya ditutup pada 1 Oktober 2021.
Akibatnya, pendapatannya yang bergantung pada pengunjung mal pun menurun drastis.
"Pendapatan enggak menentu. Sejak corona, sekitar satu atau dua orang (penumpang) doang per hari. Itu juga ngarepin penumpang pasar doang. Paling banyak tiga orang. Lagian juga udah kebanyakan ojek online," ungkap Maki.
Baca juga: Bertahan Pasca-Kerusuhan 1998, Mal Puri Agung Cengkareng Kalah Dihantam Pandemi Covid-19
Kini, dalam sehari, Maki harus puas dengan membawa pulang uang bersih paling banyak Rp 70.000 saja.
"Sehari bisa dapat Rp 60.000 sampai Rp70.000, bersih. Kalau kotor Rp 100.000 sehari, tinggal kurangin bensin," ujar Maki.
Maki pun berharap pusat niaga Puri Agung Cengkareng dapat kembali bangkit dan menjadi pusat belanja onderdil mobil dan ponsel di Cengkareng.
Sebab, dengan bangkitnya tempat itu, perekonomian warga di sekitarnya juga turut hidup kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.